Partai Demokrat Tegas Tolak Kenaikan BBM 

Ketua DPD Demokrat Kalsel, Ibnu Sina saat di konfirmasi konfirmasi terkait penolakan Demokrat atas kenaikan harga BBM

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Keputusan pemerintah pusat yang resmi menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga kini terus mendapatkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat.

Begitu pula dengan salah satu Partai Politik (Parpol) besutan Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPD Demokrat Kalsel, Ibnu Sina saat ditemui awak media.

Menurut Ibnu, sikap yang diambil oleh Demokrat ini merupakan salah satu dari tujuh perintah harian dari Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyoni (AHY), dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar beberapa waktu lalu di Jakarta.

“Sesuai arahan Ketum Demokrat, AHY, kita Demokrat Kalsel menolak kenaikan harga BBM,” ujarnya.

Baca Juga : Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa LSISK Demo ke DPRD Kalsel 

Baca Juga : Demokrat Bantu PMI Banjarmasin Tambah Stok Darah

Menurut Ibnu, sikap yang sama juga dilakukan oleh 33 DPD partai Demokrat lainnya. Dimana penegasan sikap penolakan tersebut juga sudah disampaikan dalam forum rapat di gedung DPR RI.

“Meski kita Partai Demokrat tidak walk out, tapi sikap kita jelas menolak,” terangnya.

Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini menurutnya perlu ditinjau ulang lantaran kondisi harga minyak dunia yang kemungkinan akan mengalami penurunan.

Benar saja, berdasarkan informasi yang dihimpun, Bank Dunia memproyeksikan harga minyak mentah Brent bisa anjlok menjadi USD 52 per barel, apabila pertumbuhan ekonomi global mengalami skenario terburuk yakni resesi di tahun 2023.

Anjloknya harga Brent akan memengaruhi jatuhnya Indonesia Crude Price (ICP), yang menjadi patokan harga BBM di dalam negeri.

Adapun pemerintah telah memberikan sinyal jika harga Pertalite dan Pertamax bisa turun mengikuti tren harga minyak global.

“Seharusnya, kalau harga minyak dunia turun, seharusnya harga jual BBM juga diturunkan. Lain hal kalau harga minyak dunia naik, sehingga memaksa pemerintah untuk melakukan penyesuaian,” tutur Ibnu.

Selain itu, ia memastikan kenaikan BBM ini dipastikan berdampak terhadap roda perekonomian masyarakat i di daerah. Termasuk di Kalimantan Selatan.

Pasalnya, berdasarkan hasil koordinasi bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di daerah, pihaknya mendapatkan keluhan dari berbagai kalangan masyarakat.

“Intinya, kita memahami kenaikan harga BBM ini, kalau memang harga minyak dunia memang naik,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran