Pakar Epidemiologi : PSBB Banjarmasin Belum Berhasil

Pakar Epidemiologi, dr Dharma Putra
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin mendapatkan sorotan dari pakar Epidemiologi, yang menilai adanya aspek yang membuat PSBB di Banjarmasin belum bisa dikatakan berhasil. Oleh karena itu, perlu kembali perpanjangan PSBB dengan sejumlah syarat.
Pernyataan tersebut diungkapkan pakar Epidemiologi, dr Dharma Putra. Menurutnya pelaksanaan PSBB di Banjarmasin khususnya, dan Provinsi Kalsel pada umumnya, dilihat dari 3 indikator utama, yakni indikator Epidemiologi, kemudian indikator kesehatan, dan indikator masyarakat, maka PSBB masih belum sempurna untuk upaya memutus mata rantai penularan Covid-19.
Ia mengatakan, dari dilihat indikator Epidemiologi bahwa temuan kasus mulai meningkat dan terus meningkat, artinya belum menuju kearah, puncaknya. “Jadi ini belum sampai ke puncaknya, jadi kalau sudah pada puncaknya baru akan menurun,” ucapnya, Kamis (21/5/2020).
Kemudian ia mengungkapkan dari indikator kesehatan, bahwa dalam pelaksanaan PSBB ini pelayanan kesehatan, kinerja penanganan kasusnya sudah bagus. “Kasus yang dulunya tidak ditemukan sekarang ditemukan, bersamaan dengan penemuan kasus baru, sehingga kelihatan lonjakan, tapi sebenarnya lonjakan ini merupakan lonjakan yang prestasinya bagus,” ujar dr Dharma.
Dari sisi indikator kesehatan, pelayanan kesehatan untuk perawatan dan isolasi, ia memprediksi akan ada potensi penambahan kamar-kamar isolasi dan perawatan di rumah sakit.
Sementara dari indikator masyarakat, ia melihat kepatuhannya belum optimal, masih banyak masyarakat yang berkeliaran dan tidak memakai masker.
Dari ketiga indikator tersebut ia menyarankan agar PSBB ini diperpanjang, tetapi diperpanjangnya PSBB dengan amat ketat sehingga semua masyarakat bisa tetap tinggal di rumah.
“Supaya tetap tinggal di rumah harus disertai ancaman hukuman, dan kontrol yang ketat, dengan melibatkan peran serta masyarakat, artinya ketua RT dan para warga ikut mengingatkan agar tidak ke luar rumah, kalau tidak keluar rumah ini bisa dipertahankan 14 hari,” jelasnya.
Sama halnya dengan yang sakit yang tinggal di rumah maka menurutnya perawat lah yang harus datang untuk melakukan pemeriksaan, kemudian yang perlu isolasi dibawa ke tempat isolasi, yang perlu perawatan dibawa ke rumah sakit dan ditangani sesuai prosedur.
“Kalau kita bisa melakukan hal ini maka penularan akan menjadi nol dan kita harapkan masalah Covid-19 ini bisa terhenti di Banjarmasin dalam 14 Hari,” tuturnya.
Selanjutnya Banjarmasin akan menjadi daerah hijau tetapi di luar Banjarmasin belum karena kinerja belum terlihat baik. “Nanti orang yang masuk ke Banjarmasin harus diperiksa supaya tidak membawa virusnya ke Banjarmasin,” tandasnya. (fachrul)
Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan