Momentum HPS Untuk Kesejahteraan Petani

Ketua DPD Perpadi Kalsel, Iwan Ramadhan, M.Si, melakukan survei ke tempat penggilingan padi. (istimewa/klikkalsel)

MARABAHAN, klikkalsel – Dua bulan lagi, atau persis 16 Oktober 2018 nanti, di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan (Kalsel) akan mengukir sejarah baru.

Itu karena dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang ke-38.

Sudah lama bumi Antasari ini masuk sebagai salah satu lumbung pangan nasional dan Kabupaten Batola adalah merupakan penyumbang beras terbesar di provinsi ini.

Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Kalsel Iwan Ramadhan, sangat mengapreasiasi pelaksanaan HPS tersebut, yang nantinya bisa mensejahterakan petani lokal.

“Saya sangat bangga ikut berperan aktif baik sebagai Ketua DPD Perpadi Kalsel, maupun sebagai konsultan dalam pembangunan kawasan perdesaaan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Barito Kuala ini,” ujarnya kepada awak media, belum lama tadi.

Ketua Perpadi kalsel Iwan Ramadhan (kanan) bersama Wakil Bupati Batola Rahmadian Noor (kiri) di Kawasan lahan HPS ke- 39. (istimewa/klikkalsel)

Menurutnya, sinergitas dan komitmen bersama sangat baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, saling bantu dan membangun bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam rangka menyiapkan HPS ke-38 ini.

“Suatu pekerjaan akan sangat ringan bila dikerjakan bersama, saling dukung, dan memberikan ruang yang besar sehingga setiap orang memiliki kesempatan untuk bersama-sama membangun banua,” jelas pria yang saat ini sering melakukan kunjungan atau survei ke berbagai tempat penggilingan padi di Batola.

Baginya, lokasi HPS seluas 4.000 hektar, dengan lahan pencontohan 750 hektar tersebut, juga memotivasi agar bisa dijadikan sebagai wilayah pembangunan kawasan perdesaan pertanian tanaman pangan, dengan konsep dan model corporate farming.

Selain itu, UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan /alat mesin pertanian) bisa ikut berperan aktif, dalam pemberdayaan masyarakat dan ekonomi desa terus berkembang sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat.

“Tak kalah pentingnya adalah bagaimana kesejahteraan petani itu sendiri bisa semakin terangkat dengan memberdayakan lahan yang ada,” ucapnya

Untuk diketahui, Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober tersebut, dilaksanakan sejak tahun 1981. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kesadaran dan tindakan masyarakat dunia terhadap kelaparan dan kekuarangan gizi di dunia dan untuk mendorong terciptanya sistem pangan global yang efektif.

16 Oktober dipilih karena pada tanggal tersebut, di tahun 1945, didirikan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hari Pangan Sedunia ditetapkan pada konferensi umum ke-20 November 1979. Hingga saat ini acara peringatan HPS diselenggarakan di lebih 150 negara di seluruh dunia. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan