Meski Tumbang di PON Papua, Sofi’i Tetap Ingin Berdedikasi untuk Wushu Kalsel

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Meski harus menelan kekalahan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX 2021. Atlet Wushu andalan Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Sofi’i tetap bangga bisa menjadi perwakilan daerah.

“Saya bangga dari 2011 sudah 3 kali mengikuti PON mewakili kalsel,” ungkap pria yang akrab di sapa Sofi’i ini saat Dihubungi klikkalsel.com, Sabtu (2/10/2021).

Pada 2012 lalu, kata Sofi’i ia berhasil meraih medali pertamanya di PON Riau 2012 dengan membawa pulang perunggu. Kemudian pada PON di Jawa Barat, ia juga berhasil membawa Perak untuk Kalsel.

“Saya minta maaf lantaran pada PON XX di Papua 2021 harus kalah dengan rival saya yang juga menjadi lawan di final Prapon di Bangka Belitung 2019 lalu,” jelasnya.

Padahal ia sudah berusaha dan memberikan terbaik untuk daerah Kalsel. Sofi’i yang turun di kategori Sanda kelas 75 kilogram harus menerima kekalahan karena menghadapi lawan kuat perwakilan Sumatera Utara, Jeka Aspardio di GOR Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua pada Kamis (30/9/2021) lalu.

“Saya sudah berusaha maksimal menampilkan yang terbaik, namun Tuhan berkehendak lain,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, ini adalah PON terakhirnya. Meski hasilnya tak memuaskan, ia tetap berlapang dada.

Meskipun tidak bisa lagi mewakili kalsel di ajang PON, Sofi’i berniat masih ingin berdedikasi untuk Wushu kalsel kedepannya.

“Saya utarakan kesiapan diri menjadi pelatih Wushu untuk regenerasi atlet Kalsel ke depannya, Setidaknya saya masih ingin melahirkan atlet berprestasi kalsel di cabor Wushu,” ujarnya.

Bagi Sofi’i olahraga Wushu tanding memang tergolong extrim. Namun masih digemari banyak kalangan beladiri.

Menurut Sofi’i untuk atlet Sekolah Menengah Pertama dan Atas belum ada kata telat kalau ingin ikut Wushu tarung.

“Kalo seni identik dengan jurus dan pedang itu pun yang prestasi Nasional mulai dari kelas 6 sudah harus dilatih,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi