Melalui Mappilu, Wartawan dan Masyarakat Bisa Melakukan Pemantauan Pilkada

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Insa pers dan masyarakat di Kalimantan Selatan akan dilibatkan dalam pemantauan langsung pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020.

Setelah terbentuk di pusat, Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilihan Umum Persatuan Wartawan Indonesia (Mappilu PWI) akan melebarkan sayap termasuk di provinsi hingga kabupaten/kota.

Keberadaan Mappilu yang dipimpin Suprapto Sastro Atmojo, maka PWI sudah bisa langsung melakukan tugas pemantauan dalam pemilihan kepala daerah termasuk di Kalsel akan ada pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur, Walikota – Wakil Walikota serta Bupati – Wakil Bupati.

Ketua Mapipplu PWI, Suprapto Sastro Atmojo mengatakan, peranan pers dalam pemilu nantinya sangatlah penting, sebab sebagai insan pers yang memiliki kekuatan sosial politik, pengaruh kebijakan dan mengontrol untuk kesejahteraan rakyat.

“Mappilu PWI adalah organisasi yang memiliki kegiatan pemantauan, pendidikan, advokasi, penelitian, dan sosialisasi terkait pilkada,” ucapnya saat menggelar seminar “Peran Pers Mengawal Pemilu yang Bermartabat”, Senin (14/9/2020) di Gedung PWI Kalsel.

Namun Suprapto Sastro Atmojo juga mengingatkan, pelaksanaan Pilkada di masa pandemi juga berbahaya bagi masyarakat, sehingga wartawan sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi tentunya juga tetap mengedepankan unsur keselamatan, menggunakan masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.

“Kalau memang ada potensi yang membahayakan wartawan ada sumber yang diduga atau berpotensi atau kemungkinan terkena Covid-19, ya sebaiknya jangan ketemu langsung. Bisa wawancara lewat WA atau lewat telepon atau lewat saluran-saluran lain. Untuk apa? untuk menghindari kemungkinan kita terpapar,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris PWI Pusat ini mengatakan, pihaknya di Mappilu nantinya juga akan melaksanakan pelatihan atau pendidikan untuk wartawan tentang tata cara pelaksanaan peliputan Pilkada pada era pandemi Covid-19.

Sementara itu, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi mengatakan, Mappilu PWI tersebut sudah terbentuk di tahun 2003 namun sempat pakum dipusat dan tahun 2019-2020 diaktifkan kembali dan PWI kalsel akan membentuk kepengurusan Mappilu.

“Kepengurusan Mappilu tidak dari kalangan wartawan saja tetapi kalangan masyarakat, bisa dosen, praktisi atau bisa tokoh masyarakat, tetapi tidak terkait dengan partai manapun,dan mungkin dalam waktu seminggu nanti nama-namanya kita akan sampaikan ke PWI pusat,” kata Helmi.

Ditambahkan Helmi Mappilu PWI akan menjaga dan mengawal Pemilu yang sehat dan berbudaya sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera, bermartabat, beretika, dan berketuhanan.

“Output produk pers adalah tulisan/gambar/foto/karikatur yang taat pada KEJ dan UU Pers. Kontrol atau pengawasan yang dilakukan Mappilu outputnya laporan penyimpangan, atau pengaduan yang disampaikan kepada KPU, Bawaslu, atau pihak berwenang lainnya dan bisa juga diberitakan,” tambahnya.

Sementara Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor meyambut antusias datangnya pelaksanaan Pilkada 2020 yang akan melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota serta Bupati – Wakil Bupati dengan merangkul para insan pers di Banua.

“Pembanguan di daerah tanpa adanya wartawan bagaikan sayur tanpa garam, artinya kritik membangun dan kontorl sosial sangatlah perlu, sebagai batu loncatan dalam pembanguanan kedepan,” katannya.

Disis lain, Ketua PWI Pusat Atal Sembiring Depari, menyampaikan, pers adalah para pekerja, organisasi, dan profersi yang sangat diperlukan.

“Kerena jika tidak ada mereka tidak adalah kita, jika tidak ada kita maka tidak ada mereka kerna kita satu saling melengkapi apa lagi di dalam masa menuju ke pesta demokrasi yang terbuka, transparan,” imbuhnya.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan