Masyarakat Diminta Tidak Terlalu Euforia di Saat Kasus Covid-19 Turun

Tangkapan layar diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 bertema "Awas, Omicron Kembali Mengintai Indonesia".

Terkait fasilitas kesehatan, Syahril mengaku, saat ini pemerintah Indonesia sudah cukup siap dalam menghadapi lonjakan kasus covid-19 varian baru omicron BA.4 dan BA.5 ini.

Kementerian kesehatan (Kemenkes), disampaikan Syahril, sudah menyiapkan surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan, serta rumah sakit untuk mewaspadai adanya lonjakan kasus omicron. Hal ini untuk menyiapkan seluruh sumberdaya dalam memberikan layanan.

“Nah, dari hulu ke hilir sebetulnya sistem kita sudah terbentuk. Jadi kita melakukan long tracing maupun tracing. Kemudian pihak rumah sakit dengan pengalaman 2 tahun ini, kita memiliki kesiapan yang lebih baik, mulai dari SDM, sarana prasarana, alat medis, APBD maupun sistemnya,” ungkapnya.

Lebih jauh, Syahril menyampaikan per Selasa (14/6/2022) ada tiga kasus dari 20 pasien Omicron BA.4 dan BA.5 adalah anak berusia lima hingga 12 tahun. Meski anak tersebut belum menerima vaksin Covid- 19, gejala yang timbul relatif ringan.

Syahril menekankan belum ada kebijakan baru terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karenanya, anak-anak masih diperkenankan mengikuti PTM dengan syarat protokol kesehatan yang ketat.

“Kalau kebijakan baru belum ada, tetap sama pada intinya PTM diperbolehkan, kita melaksanakan dengan protokol ketat,” terang dia dalam agenda daring Kamis (16/6/2022).

Namun, ia mewanti-wanti agar pemakaian masker diperketat demi menghindari risiko paparan virus. Meski aturan masker diperlonggar di luar ruangan, dalam kondisi tertentu tetap wajib dipakai. Misalnya, saat berada di tengah kerumunan.

“Anak-anak harus dilatih ditugasi bagaimana protokol kesehatan tetap dilakukan, memakai masker dalam kelas, begitu juga di luar kelas kerumunan banyak orang tetap pakai masker,” pesan dia.

Baca Juga : PTUN Menolak Permohonan Penundaan SK Walikota, Warga Batuah Ngotot Agar Pemko Hormati Proses Hukum

Selain Covid-19, Syahril mengimbau anak juga mewaspadai infeksi penyakit menular lainnya seperti hepatitis misterius yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Anak sebaiknya dibekali edukasi cara pencegahan sederet penyakit infeksi penyakit menular.

Sementara itu, belum ada laporan lonjakan signifikan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan. Meski demikian, setiap harinya ada penambahan kasus.

Seperti pada Rabu 15 Juni 2022, Satgas Covid-19 Kalimantan Selatan melaporkan terjadi dua penambahan kasus positif dari Tanah Laut dan Kotabaru. Satu kasus baru juga terjadi hari ini Kamis (16/6/2022) dari Banjarbaru.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim menginformasikan bahwa jumlah pasien dirawat saat ini berjumlah 24 orang. Syukurnya tak ada pasien yang dilaporkan meninggal dalam tujuh hari terakhir.

Walaupun penambahan kasus tak seganas dulu, masyarakat tetap diimbau taat protokol kesehatan juga menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Begitu juga masyarakat yang belum menerima vaksinasi Covid-19 diminta agar turut mendukung percepatan herd immunity atau kekebalan dari infeksi penyakit menular.

“Berdasarkan proporsi kasus Covid-19 sembuh 96,96 persen, meninggal 3,01 persen, dan dirawat 0,03 persen,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi