Masuk 100 Smart City di Indonesia, Banjarmasin Masih Memiliki Kekurangan

Masuk 100 Smart City di Indonesia, Walikota Banjarmasin dan Seluruh SKPD Pemko Banjarmasin Tanda Tangani Komitmen Bersama. (foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- Kota Banjarmasin menjadi salah satu kota yang masuk program 100 smart city se Indonesia yang diprogramkan oleh pemerintah pusat.

Kendati demikian, aplikasi berbasis teknologi yang sudah dimiliki Banjarmasin masih ada kekurangan. Yakni belum diperkuat diantaranya adalah sentral dari smart city itu sendiri yaitu smart Goverment.

Hal tersebut diungkapkan PLT Direktur E Goverment Kementrian Kominfo Bambang Dwi Anggono. Menurutnya, Smart City itu mempunyai banyak dimensi, dan Banjarmasin sudah mencakupi semua dimensi tersebut.

“Ada dimensi yang masih belum maksimal atau belum diperkuat, diantaranya adalah sentral dari smart city itu sendiri yaitu smart Goverment,” ujarya, Senin (29/10/2018).

Disisi lain Bambang juga mengakui kehebatan Kota Banjarmasin yang hampir semua sektor telah dikelola dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan semua telah memiliki aplikasi yang canggih, seperti sistem ketenaga kerjaan, kependudukan serta perdagangan dan lainya telah memiliki aplikasi.

“Oleh sebab itu, yang menjadi PR kita disini adalah bagaimana seluruh aplikasi yang dimiliki Kota Banjarmasin tersebut bisa saling terhubung,” ucap Bambang Dwi Anggono.

Sementara Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalimantan Selatan Gusti Yanuar Noor Rifa’i menyatakan, masuknya Kota Banjarmasin sebagai salah satu dari 100 Smart City di Indonesia ini sangatlah bagus.

Ia juga berharap bahwa Kota Banjarmasin mampu menjadi contoh, agar semua kota yang ada di Kalimantan Selatan bisa menjadi smart city.

“Apabila nanti dari 13 kabupaten/kota yang berada di Kalimantan Selatan sudah menjadi smart city kita akan menjadikannya Smart Provinsi yaitu gabungan dari seluruh Smart City di 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan,” katanya.

Sementara, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina menyampaikan, samart city Kota Banjarmasin tinggal mengitegrasikan untuk lebih dikenal oleh masyarakat, karena smart city tidak hanya selalu terpatok pada teknologi, melainkan ekologi yang menjadi faktor utama dari program smart city-nya Kota Banjarmasin.

Ia mencontohkan ekologi smart city seperti smart tourism, karena Banjarmasin dikenal sebagai kota sungai, dan susur sungai menjadi upaya untuk menghidupkan Banjarmasin sebagai bandar perdagangan sungai terbesar di Indonesia.

“Dengan meningkatnya wisata sungai, mampu membuat investor meningkat masuk ke Kota Banjarmasin. Ini yang kami harapkan sebagai salah satu kota yang masuk dalam 100 smart city se-Indonesia,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan