Makin Panas, PDI Perjuangan Berpeluang Bikin Poros Baru

Logo PDI Perjuangan. Ilustrasi: Medcom.id
Logo PDI Perjuangan. Ilustrasi: Medcom.id
BANJARMASIN, klikkalsel.com – PDI Perjuangan hingga saat ini belum menentukan sikap untuk mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel).
Arah kolaisi PDI Perjuangan juga belum bisa dipastikan, apakah mengusung petahana, H Sahbirin Noor atau Denny Indrayana.
Apalagi, menjelang pendafataran calon kepala daerah di KPU Kalsel yang akan dibuka pada 4 hingga 5 September, belum ada SK dan formulir B.1-KWK untuk bakal calon.
Lantas apakah dengan sikap senyap yang diperankan partai besutan Megawati Soekarno Puteri ini akan memucunlkan poros baru?
Pengamat politik dari UIN Banjarmasin, Ani Cahyadi Maseri berpandangan PDI Perjuangan akan membuat poros dan mengusung kadernya.
Baca Juga : Black Campaign di Pilkada 2020, Kasus Deny Indrayana Diprediksi Muncul
Menurutnya, bermodal 8 kursi di DPRD Kalsel, PDI Perjuangan sepertinya tak ingin jadi penonton Pilgub 9 Desember mendatang.
Jika demikian menurut Ani Cahyadi, PDI Perjuangan masih kekurangan 3 kursi untuk memenuhi 11 kursi syarat minimal mendaftar di KPU Kalsel, atau 20 persen dari 55 jumlah anggota DPRD Kalsel.
“PDI Perjuangan masih ada kesempatan mencari koalisi dengan partai lain. Meski parpol yang diincar telah menentukan sikap mengusung calon, tentunya lobi politik menjadi kunci utama guna meraih koalisi,” sebut Ani Cahyadi, Rabu (2/9/2020).
Kabar ini pun singkron dengan pernyataan kader PDI Perjuangan Rosehan Noor Bahri pada 30 Agustus lalu melalui postingan Instagramnya berdurasi 1 menit 51 detik, akan mendaftar di KPU Kalsel pada Jumat, 4 September 2020.
“Ini akan menjadi kabar gembira kalau ada poros baru untuk Pilgub. Artinya bagi masyarakat sangat menguntungkan karena masyarakat punya pilihan mencari pemimpin yang terbaik,” ucapnya kepada Klikkalsel.com, Rabu (2/9/2020).
Jika dilihat peta kekuatan politik saat ini, pasangan Denny Indrayana – Difriadi Darjat diusung Gerindra, Demokrat, dan PPP dengan jumlah 14 kursi di DPRD Kalsel. Sedangkan, pasangan H Sahbirin Noor dan H Muhidin diusung koalisi Golkar, PAN, PKS, dan NasDem dengan total 27 kursi di DPRD Kalsel.
Ani Cahyadi mengatakan, ada kemungkinan terjadi pergeseran koalisi dan akan membentuk poros baru. Sebab PDI Perjuangan dengan modal 8 kursi, PKB 5 kursi, Hanura 1 kursi di DPRD Kalsel belum menentukan sikap mengusung kepada dua pasangan kandidat tersebut.
“Jika dilihat dari poros yang ada bisa jadi pergeseran. Karena kalaupun PPP keluar tidak mempengaruhi dari pencalonan Denny Indrayana dan Difriadi karena masih ada 11 kursi,” imbuhnya.
Baca Juga : Sejak 1940, Langgar Noor Sudah Menjadi Pusat Peribadatan Para Pedagang
Dosen UIN Antasari Banjarmasin ini, menambahkan jika PDI Perjuangan berhasil membentuk poros baru maka kandidat yang diusung menjadi kuda hitam dan patut diperhitungkan Petahana H Sahbirin Noor – H Muhidin dan Denny Indrayana – Difriadi Darjat. Menurutnya, PDI Perjuangan tidak akan sembarangan mengusung kandidat, pastinya figur dengan elektabilitas yang mumpuni.
“Saya kira ini jadi catatan tersendiri karena kantong-kantong suara untuk dua calon sebelumnya, kalau ada poros baru suara itu akan terpecah dan bisa jadi untuk petahana dan 2D (Denny – Difriadi) harus berjuang keras,” pungkasnya.(rizqon)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan