Sejak 1940, Langgar Noor Sudah Menjadi Pusat Peribadatan Para Pedagang

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Masjid Noor yang terletak di Jalan Pangeran Samudera, setiap hari selalu dipenuhi para jemaah yang menunaikan salat terutama pedagang dan pengunjung kawasan Pasar Sudimampir, Pasar Baru dan Pasar Cempaka dan sekitarnnya.
Mungkin banyak yang belum tau kalau dulunnya Masjid Noor yang menjadi pusat peribadatan umat Islam tersebut adalah sebuah langgar (mushola).
“Kalau tidak salah sekitar tahun 1940 Masjid Noor hanya sebuah langgar yang bernama langgar Noor. Sejak dulu sudah menjadi pusat peribadatan yang sangat banyak jemaahnnya,” Ahmadi, Kaum Masjid Noor, Rabu (2/9/2020).
Diceritakan keberadaan langgar Noor pada zaman dulu, juga tak terlepas dari peran serta kehidupan Kampung Penatu atau yang kini juga dikenal dengan Gang Penatu tembus ke Pasar Sukaramai, penghubung Jalan Hasanuddin HM dan Jalan Pangeran Samudera.
Dikampung penatu tersebut berbagai etnis bermukim, dan di kawasan tersebut berdiri pula Pasar Baru yang dibangun era kolonial Belanda. Para pemukimnya tidak hanya para pedagang Tionghoa namun ada pula warga Arab dan India pun berada di kawasan itu.
Dengan inisiatif para pedagang Pasar Baru dan Pasar Sudimampir, serta didukung oleh tokoh masyarakat akhirnya disepakati untuk Langgar Noor diperluas menjadi sebuah masjid.
Hal ini tak terlepas dari terbentuknya jaringan pedagang muslim sejak abad ke-15, ditandainya dengan kedatangan para pedagang Arab dan India muslim di Tanah Banjar.
“Diantaranya ada tokoh yang memprakarsai pendirian Langgar Noor hingga menjadi sebuah masjid seperti Habib Hasan Al Kaff,” katannya.
Dan terlihat hingga sekarang masjid Noor menjadi pusat peribadatan tak hanya bagi warga sekitar tetapi juga para pedagang di kawasan tersebut.(azka)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan