Lakukan Normalisasi Sungai, Posko PMK Sangga Lima Dibongkar

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Satgas Normalisasi sungai Banjarmasin kembali membongkar bangunan yang berada di atas badan sungai, di kawasan jalan Veteran, Banjarmasin Tengah, Jumat (5/2/2021).

Pembongkaran tersebut menyasar Posko Pemadam Kebakaran (PMK) Sangga Lima, dimana posko yang menjadi garasi mobil PMK Sangga Lima tersebut harus di bongkar oleh Satpol PP Banjarmasin, untuk melakukan normalisasi sungai.

Ketua Satgas Normalisasi Sungai, Doyo Pudjadi, mengatakan, saat ini dari pemetaan Pemko Banjarmasin terdapat beberapa bangunan bukan jembatan yang berada di atas sungai.

“Banyak hotel-hotel atau bangunan permanen yang waktu dulunya adalah sungai, tetapi kini sudah menjadi bangunan, yang lucunya jembatannya ada sungainya tidak ada,” ucap Doyo.

Di sisi lain, ketika pembongkaran Posko PMK Sangga Lima tersebut sejumlah awak media sempat bersitegang dengan aparat kepolisian, pada saat melakukan wawancara.

Padahal wawancara tersebut tidak ditujukan kepada oknum aparat yang berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) tersebut, melainkan mewawancarai Ketua Satgas Normalisasi Sungai.

Perkara itu terjadi lantaran oknum aparat tersebut tidak terima ketika wartawan bertanya berapa banyak titik yang bakal dibongkar di kawasan Jalan Veteran.

Dimana pertanyaan tersebut disodorkan kepada, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Doyo Pudjadi, selaku Ketua Tim Satgas Normalisasi Sungai.

Namun, saat pertanyaan itu disodorkan, sang aparat yang saat itu berada di samping Doyo, lantas menceletuk. “Sampean cari sendiri, baru sampaikan ke kita. Jangan nanya gitu,” celetuknya.

Celetukan itu lantas dijawab dengan santai oleh sang wartawan, bahwa data terkait titik mana saja yang bakal dibongkar, tentu dimiliki oleh tim Satgas.

Alih-alih mendapat jawaban. Ketika wartawan kembali menyatakan bahwa Tim Satgas lah yang memiliki data, sang aparat dengan lantangnya memberikan jawaban bahwa si wartawan tidak usah ngotot.

“Anda gak usah ngotot sama saya mas,” cetusnya.

Tidak hanya sampai di situ. Aparat Kepolisian yang diketahui menjabat sebagai Direktur Binmas di Polda Kalsel, tersebut pun memdorong tubuh sang wartawan dengan lengannya. Melihat situasi kurang mengenakkan, rekan wartawan lainnya pun mencoba melerai dan menjelaskan.

Namun, alih-alih mau mendengarkan, sang aparat justru meminta agar si wartawan memperlihatkan tanda pengenal atau id card kepadanya.

Namun sayangnya salah seorang wartawan yang bersangkutan tidak mengenakan tanda pengenal media tempat ia bekerja, lantaran tertinggal di dalam tas.

Setelah itu, keadaan kembali mereda dan petugas Satpol PP kembali melakukan pembongkaran di PMK Sangga Lima tersebut.

Sementara itu, Ketua Ormas PMK Sangga lima, Sulaiman, mendukung penuh dengan adanya surat edaran yang diterbitkan Walikota Banjarmasin, untuk melakukan pembongkaran bangunan yang berada diatas sungai, untuk dilakukan normalisasi.

“Kalau ini memang program normalisasi sungai pemerintah, kita tidak keberatan. Kita Sangga Lima sangat mendukung,” jelasnya.

Namun dengan dilakukannya pembongkaran di Posko Sangga Lima tersebut, ia berharap agar pemerintah berlaku adil dalam pembongkaran bangunan tersebut, agar tidak ada kesan tebang pilih dalam pemberlakuan surat edaran tersebut.

“Tapi kita minta semua harus dikeruk, supaya tidak ada kecurigaan. Jangan sampai nanti posko kita dibongkar tapi yang lain tidak. Jangan kesannya tebang pilih,” pungkasnya. (fachrul)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan