Korwil BEM se-Kalimantan Menangis Saat Unjuk Rasa Dibubarkan Aparat

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Koordinator Wilayah (Korwil) BEM se Kalimantan, Ahdiat Zairullah tak kuasa menahan air mata saat massa unjuk rasa Penolakan Omnibus Law dibubarkan aparat TNI dan Polri di Jalan Lambung Mangkurat, Jumat (16/10/2020) pukul 00:07 Wita. Pembubaran dilakukan aparat kendati aktivitas unjuk rasa sudah dinilai ilegal.

Malam itu hanya tersisa puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi mengenakan almamater didominasi berwarna kuning dan beberapa orang memakai biru malam. Mereka memilih bertahan di depan Bank Indonesia.

Sementara, mahasiswa lainnya yang sebelumnya berjumlah ribuan telah meninggalkan tempat.

Direktur Intelkam Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) Kombes Pol Hajat Mabrur Bujangga, secara persuasif membujuk puluhan mahasiswa itu untuk membubarkan diri. Kendati surat pemberitahuan aksi unjuk rasa dilayangkan ke kepolisian dari pihak mahasiswa sudah melewati tanggal.

“Kami mohon adik-adik semua bisa mengerti, semua (aspirasi) sudah tersalurkan. Masih ada hari-hari lain, waktu-waktu lain, jangan mengganggu masyarakat yang lain. Saya mohon adik-adik kita bisa bubar semuanya,” bujuknya.

Beberapa kali bujukan itu disampaikan Direktur Intelkam Polda Kalsel, rupanya puluhan mahasiswa itu tetap bertahan sebelum tuntutan mereka dipenuhi yakni dikeluarkannya Perpu. Hingga akhirnya Direktur Binmas Polda Kalsel Kombes Pol Widiatmoko bersikap tegas dan menyampaikan dengan nada keras akan membubarkan sesuai protap kepolisian.

“Kegiatan kalian hanya sampai tanggal 15 (Oktober). Saya ingin kalian pulang, mengerti tidak ! Ayo anggota biarkan saja mereka. Kita bawa kantor kalau juga tidak bubar,” ujarnya dengan lantang.

Baca juga : Massa Anti Omnibus Law di Banjarmasin Ngotot Bertahan Sampai Tuntutan Dipenuhi

Baca juga : 6 Orang Reaktif, Unjuk Rasa Selanjutnya Bakal Disertai Surat Bebas Covid-19

Tak lama berselang, ada seorang aktivis lainnya mendekat dan merangkul Ahdiat Zairullah yang saat itu dengan posisi duduk. Untuk membujuk koordinator aksi unjuk rasa tersebut membubarkan diri bersama.

“Permisi kasih kaka jalan, ayo bantu,” ujarnya sembari mengangkat badan Ahdiat dan berucap “Allahuakbar”.

Ahdiat pun tampak tak kuasa menahan air mata, upaya demonstran yang tersisa memilih bertahan harus bubar kendati terbentur aturan. Mereka pun secara tertib meninggalkan lokasi sambil menyanyikan lagu-lagu pergerakan.

Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol, Nico Afinta mengapresiasi aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung kondusif. Meski ada sebagian sempat ada yang bertahan padahal seharusnya membubarkan diri pada pukul 18:00.

Baca juga : Korwil BEM se-Kalimantan Menangis Saat Unjuk Rasa Dibubarkan Aparat

“Adik-adik mahasiswa gabungan dari BEM se Kalsel telah melaksanakan kegiatan yang seharusnya di pukul 18:00 namun mereka tidak mau membubarkan diri. Kemudian saya dengan bapak Danrem melakukan pendekatan secara persuasif menyampaikan kepada adik-adik bahwa usulan permintaan mereka sudah diakomodir oleh ketua serikat buruh SPSI Pusat,” terangnya didampingi jajaran petinggi Polda Kalsel dan Korem 101/Antasari. (rizqon)

Tinggalkan Balasan