BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tepat 1 Februari 2022, masyarakat Tionghoa di Kota Banjarmasin akan memperingati Tahun Baru Imlek 2573. Sehingga Klenteng Soetji Nurani dan Karta Raharja mulai mempersiapkan acara keagamaan.
Tradisi itu diketahui sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan harapan naiknya rezeki pada tahun depan yang akan dilewati masyarakat Tionghoa.
Sejak beberapa pekan lalu berbagai persiapan dilakukan pengurus Klenteng Soetji Nurani, di Jalan Kapten Piere Tendean dan Karta Raharja di Jalan Niaga Utara, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Tengah, Senin (31/1/2022).
Dari pantauan klikkalsel.com berbagai ornamen khas Imlek sudah dipasang pada sejumlah sudut Klenteng. Tempat peribadatan pun telah nampak bersih dan rapi. Sepuluh Altar persembahan pun sudah diletakkan lilin merah khas Imlek.
Salah satu pegawai tempat peribadatan tersebut, Iyus mengatakan untuk persiapan malam perayaan imlek 2022 shio macan air tahun ini sudah 99 persen.
“Semuanya sudah siap mulai perlengkapan ibadah hingga protokol kesehatan,” ujarnya.
Persiapan itu, kata Iyus sudah disiapkan pihaknya sejak beberapa pekan terakhir.
Baca Juga : Vakum Dua Tahun karena Covid-19, Barongsai El-Mondo Gelar Pertunjukan Meriahkan Imlek 2022
Baca Juga : 13 Siswa Terpapar Covid-19, SMPN 1 Banjarmasin Lakukan Sterilisasi dengan Penyemprotan Disinfektan
Menurutnya, jemaat akan mulai berdatangan untuk berdoa pada sore hari hingga besok malam. Namun biasanya paling banyak pada malam harinya.
“Biasanya malam paling banyak dan lilin-lilin akan menyala semua, suasana itu akan berlangsung hingga besok,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, perayaan Imlek kali ini mungkin tidak jauh berbeda dari tahun kemarin mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19.
“Jemaat sudah tahu dan sadar sehingga datang berdoa ke klenteng itu pasti bergantian serta menaati protokol kesehatan,” tuturnya.
Hal serupa juga dilakukan di klenteng Soetji Nurani, di Jalan Kapten Piere Tendean, yang mana persiapan jelang Imlek tahun ini sudah dilaksanakan sejak beberapa pekan yang lalu, termasuk pencucian Patung Dewa.
Seperti tahun kemarin, perayaan akan terbilang sepi karena pihaknya meniadakan pertunjukan barongsai ataupun kemeriahan yang berpotensi mengundang kerumunan.
Hal tersebut dilakukan pihaknya mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Dan menurutnya keselamatan lebih penting.
Atas dasar itu, pihak kelenteng mewajibkan yang mau beribadah untuk mentaati 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.(airlangga)
Editor : Amran