BANJARMASIN,klikkalsel.com – Disaat para atlet Wushu Kalimantan Selatan semangat menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020, dengan meloloskan tiga atletnya ke Papua, Pengprov Wushu Indonesia (WI) Kalimantan Selatan justru lepas tangan.
Bahkan dua pengurus inti Ketua umum WI Kalsel Febrianto Njoko dan bendaharanya memilih mundur. Padahal, kedua pengurus ini baru saja resmi terpilih saat WI Kalsel menggelar Musyawarah Provinsi pada November 2018 lalu.
Sekretaris Umum WI Kalsel, Nadra Novansyah mengatakan, beberapa bulan setelah mengatakan kesiapan memimpin Wushu Ketua memilih mundur dan diikuti bendaharanya.
Padahal saat itu WI Kalsel sudah menyiapkan atlet untuk menuju Pra PON di Batam. Meski mendapat kabar mengejutkan secara tiba tiba tim tetap berangkat dengan dana seadanya.
“Untuk memangkas pengeluaran hanya lima atlet dan pelatih saja berangkat sementara saya sebagai manajer mengalah. Bahkan keberangkatan ini juga baru pertama kalinya tidur di tempat seadanya biasa penginapan yang layak,” jelas Nadra.
Selain itu permohonan penerbitan surat keputusan (SK) kepengurusan juga sudah disampaikan ke PB WI pusat. Sehingga dengan mundurnya ketua dan bendahara harus kembali diubah.
Soal alasan mundurnya pengusaha yang juga pernah menjadi pengurus WI Kalsel itu, Nadra mengaku karena alasan kesibukan berada di Surabaya. Selain itu juga soal pendanaan.
“Mungkin melihat dana keberangkatan atlet dan pelatih ke Pra pon yang diluar perkiraan sehingga merasa tidak sanggup dan memilih mundur,” ucap dia.
Dengan mundurnya Ketua dan Bendahara WI Kalsel kata Nadra kini cabang olahraga Wushu menjadi lesu tanpa arah pembinaan yang jelas. Beberapa kali Nadra mendekati orang orang yang cocok sebagai pengganti memilih mundur sebelum ditunjuk.
“Kini saya menawarkan kepada siapa saja yang peduli olahraga khususnya Wushu untuk ikut membantu,” ujar dia.
Apalagi Wushu Kalsel sudah sangat dikenal di pentas nasional beberapa kali gelaran PON selalu berhasil meloloskan atletnya dan belum pernah sekalipun absen.
Nadra juga sudah menjelaskan soal ini kepada penasehat WI Kalsel yang juga ketua periode sebelumnya Sukendi Johan.
“Namun respon beliau datar saja. Padahal kami juga berharap beliau mau kembali ditunjuk menjadi ketua demi pembinaan Wushu,” pungkas dia.
Sebelum SK terbit, Ketua Umum WI dan bendahara baru terpilih mundur. Alasan Ketua Umum WI, karena banyak berada di Surabaya,” katanya.
“Saya sebagai manager tim pun tidak berangkat. Hanya atlet dan pelatih yang berangkat, karena terbatasnya dana,” tandasnya.
Di tengah kondisi cukup memprihatinkan, ternyata ada atlet wushu Banua yang mempertahankan tradisi medali dan lolos ke PON.
Nadra berharap, dengan keberhasilan atlet wushu lolos ke PON dengan meraih perak, diharapkan ada pengusaha yang mau menjadi Ketua Umum WI Kalsel.
“Mudahan KONI atau Dispora Kalsel bisa mencarikan figur Ketua Umum. Malah seandainya ketua umum yang lama, pak kembali memimpin wushu, itu lebih baik baik lagi,” harapnya.(iyan)