Ketua PWI Kalsel : Hoax Berbahaya Bagi Demokrasi

Foto ilustrasi hoax.(foto : net)

BANJARMASIN, klikkalsel – Berita bohong atau hoax berbahaya bagi demokrasi dan kebangsaan jika tidak dihentikan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie saat dimintai tanggapannya tentang keberadaan hoax yang makin masif bermunculan menjelang Pileg dan Pilpres 2019.

“Hoax biasanya dibarengi ujaran kebencian dan terbukti telah menyebabkan konflik antar kelompok dan krisis kepercayaan yang meluas serta menciptakan keresahan publik sehingga masyarakat makin susah membedakan informasi benar atau salah,” ujar Helmie, Rabu (13/2/2019).

Untuk itu, ia mendorong kepolisian mengungkap pelaku dan pemberi dana serta aktor intelektual hoax yang jika dibiarkan akan berbahaya.

Selain itu ia juga meminta para pemangku kepentingan agar turut menggandeng tokoh-tokoh agama, pemuda dan mereka yang bisa didengar oleh masyarakat dalam setiap sosialisasi anti hoax yang digelar.

“Perebutan kekuaaaan dan hasrat saling menyingkirkan dalam berbagai kepentinganmembuat hoax makin subur. Ini butuh peran serta kita semua untuk memeranginya,” tegasnya.

PWI Provinsi Kalsel juga telah beberapa kali menggelar kampanye anti hoax di kalangan wartawan maupun pelajar dengan menggandeng pihak ketiga.

“Wartawan sekarang punya dua tugas, bukan hanya memberikan pemberitaan yang benar namun juga memerangi hoax yang banyak beredar,” pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris MUI Kalsel, Fadhly Mansoer saat dihubungi klikkalsel.com mengungkapkan jika agama telah mengatur tata cara seorang dalam berkomunikasi.

Ditambahkannya setiap umat beragama jelas dilarang menyebarkan aib orang, dilarang berkata bohong, menyebarkan berita bohong dan terlebih berbuat fitnah.

“Dalam islam jelas jika kita mendapatkan berita harus terlebih dulu tabayyun atau mencari kebenaran berita yang diterimanya dan tidak asal langsung share,” ujarnya.

Diungkapkannya dalam bermedia sosial MUI telah mengeluarkan fatwa nomor 24 Tahun 2017 yang menjadi panduan bagi masyarakat, khususnya umat muslim.

Selain itu pihaknya juga telah beberapa kali menggelar literasi media sosial yang pesertanya berasal dari berbagai unsur.

“Para mubaligh juga terlibat, sehingga dapat diteruskan kepada masyarakat dalam dakwahnya,” jelasnya.

Terakhir ia mrngimbau kepada seluruh masyarakat agar membiasakan memeriksa atau mengecek kebenaran suatu berita dan jangan mudah termakan isu yang tak jelas. “Biasakan tabayyun, saring sebelum sharing,” imbaunya. (david)

Editor : Farid

Tips terhindar dari berita hoax menurut Ketua PWI Provinsi Kalsel, Zainal Helmie :
1. Hati-hati dengan judul provokatif
2. Cermati alamat situs, apakah dari sumber informasi yang kredibel
3. Biasakan memeriksa fakta dengan mencari sumber informasi lain
4. Cek keaslian foto dengan melihat sumber lain
5. Ikut serta dalam grup diskusi anti hoax.

Tinggalkan Balasan