BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga lingkungan sekolah beserta orang tua siswa terus melancarkan aksi protes kepada Kepala Sekolah SDN Teluk Dalam 7, bahkan permintaan untuk mundur juga mencuat.
Hal ini berawal dari kurangnya komunikasi antara Kepala Sekolah SDN Teluk Dalam 7 dengan warga sekitar yang bermukim di lingkungan sekolah penggerak tersebut.
Alhasil berbagai keluhan tersebut pun diutarakan warga ke sejumlah awak media. Terlebih dengan kondisi halaman sekolah yang tak terawat, dan dengan kondisi tersebut membuat siswa pun sulit untuk beraktifitas.
Meski saat ini, aktifitas belajar mengajar selama pandemi Covid-19 ditiadakan dan melakukan pembelajaran secara daring.
Namun baru-baru ini, pihak Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin sudah memberikan instruksi untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Tentunya dengan dilaksanakan PTM halaman sekolah akan menjadi wadah bagi siswa untuk berkegiatan.
Berkaitan dengan kondisi yang terkesan tidak terawat tersebut, Kepala Sekolah SDN Teluk Dalam 7, Yuni Chandra, menyampaikan bahwa kondisi tersebut bukan berarti pihak sekolah tidak melakukan pembenahan.
Kondisi tersebut terjadi selama pandemi, dan terdampak banjir. Selain itu pihaknya juga sudah melakukan beberapa pembenahan, seperti melakukan peninggian terhadap halaman.
“Kita sudah melakukan peninggian halaman dengan melakukan pengurukan dan juga dengan menggunakan ekobrik,” bebernya.
Lantas mengapa kondisi halaman tersebut masih terkesan tidak terawat? Berkaitan hal tersebut Yuni menjelaskan, bahwa untuk melakukan pengerjaan halaman tersebut memerlukan dana yang cukup besar.
“Untuk masalah itu, mengapa kita tidak bisa membenahi halaman, karena kita tidak ada dana,” jawabnya.
“Lapangan yang perlu dibenahi itu ukurannya 600 meter persegi. Biaya yang diperlukan itu tidak sedikit,” sambungnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan dana bantuan, dan bantuan tersebut sementara ini hanya bisa membangun siring. Pembangunannya sendiri sudah dibicarakan ke konsultan bangunan.
“Mengapa dibikin siring, agar menjadi pembatas sehingga material pembangunan yang ada sekarang tidak hanyut ketika terbawa genangan air,” bebernya
Dana yang diperoleh pihaknya, merupakan bantuan dari sejumlah perusahaan, yang dikirimi proposal bantuan. Adanya proposal itu pun menurutnya, sepengetahuan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
“Karena beberapa wakyu lalu itu, Walikota Banjarmasin pernah ke sini, dan mengapresiasi program pemilahan sampah yang kami lakukan. Dalam kesempatan itu, kami meminta bantuan dana untuk pembangunan. Diusulkan melalui proposal ke instansi terkait,” jelasnya.
“Namun sekarang, dana bantuan yang masuk di sekolah, tak sampai Rp 50 juta. Untuk pembangunan siring saja, sudah menghabiskan biaya Rp 15 juta,” ungkapnya.
Sementara terkait adanya protes warga yang menyatakan bahwa belum selesai fasilitas yang satu, pihak sekolah justru melakukan pembangun fasilitas yang lain.
Berkaitan hal tersebut ia menjelaskan, dana yang digunakan untuk pembangunan fasilitas lain, itu tidak melulu dana dari hasil proposal. Tapi juga ada dsri dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“Karena dana BOS tak bisa dikeluarkan sembarangan, maka dana BOS dipakai untuk keperluan lain. Seperti misalnya, pembuatan lahan parkir. Itu pun karena ada dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Bukan saya lompat-lompat,” jelasnya.
“Untuk persoalan pembangunan fasilitas penunjang berupa lapangan itu, saya tidak bisa menjawab kapan bisa diselesaikan. Karena memang, kami tidak memiliki dana untuk itu,” paparnya.
Sementara Kepala Bidang Bina SD, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi, ketika di konfirmasi klikkalsel.com, menyampaikan bahwa sebenarnya pihak sekolah bisa saja membenahi fasilitas lingkungan sekolah menggunakan dana BOS, namun tidak keseluruhan.
“Dana BOS itu ada peruntukannya. Tetapi apabila pihak sekolah pelan-pelan merencanakan bisa-bisa saja,” bebernya.
“Kalau full tidak bisa. Jadi kalau skala prioritas untuk jalan bisa saja. Itupun kalau siswanya banyak dan ada program lain yang tidak terpakai. Bisa saja tetapi tidak full,” tegasnya.(fachrul)
Editor : Amran