Halaman SDN Teluk Dalam 7 Dibiarkan Tak Terawat Selama Beberapa Tahun, Orang Tua Siswa Minta Kepala Sekolah Diganti

Halaman SDN Teluk Dalam 7 Dibiarkan Tak Terawat Selama Beberapa Tahun, Orang Tua Siswa Minta Kepala Sekolah Diganti
Ratusan Ecobrick terlihat sengaja ditanam di halaman SDN Teluk Dalam 7

Ecobrick Kok Ditanam?

BANJARMASIN, klikkalsel.com – SDN Teluk Dalam 7 di Jalan Teluk Dalam Banjarmasin Tengah jadi sorotan warga sekitar. Pasalnya halaman yang terlihat tak terurus, dengan beberapa penataan yang dikerjakan setengah jadi kondisi sangat memprihatinkan.

Keluhan warga tersebut tidak semata karena pengerjaan yang terbilang sangat lamban. Namun penataan halaman yang dilakukan oleh pihak Sekolah SDN Teluk Dalam 7 tersebut sudah bertahun-tahun tak kunjung selesai.

Di samping itu, kepemimpinan Kepala Sekolah SDN Teluk Dalam 7 yakni Yuni Chandra, dinilai warga sangatlah egois. Menurut warga, sudah banyak masukan yang diberikan kepada Kepala Sekolah untuk penataan halaman tersebut, namun masukan dan solusi hanya didiamkan saja.

Baca juga: Masuki Tahap Ketiga, 20 Sekolah Tingkat SD di Banjarbaru Siap Laksanakan PTM

Ketua RT 30, Kelurahan Teluk Dalam, Tarmizi, menyampaikan bahwa sebelumnya kondisi halaman sekolah tersebut memang sedikit rendah. Namun selama pandemi Covid-19 melanda, kondisi halaman sekolah tersebut kian memprihatinkan.

“Dulu memang tanahnya rendah, karena disini juga tanah rawa. Tetapi bersih tidak seperti sekarang. Tapi pada saat Kepala Sekolah yang baru ini kita tidak tau apa programnya untuk perbaikan sekolah ini,” ucapnya, Minggu (19/12/2021).

Tumbuhan liar yang tumbuh diatas halaman SDN Teluk Dalam 7 terlihat seperti rawa

Padahal menurutnya, halaman sekolah tersebut merupakan tempat yang sangat diperlukan, khususnya bagi anak sekolah baik upacara bendera maupun pelajaran olahraga.

“Halaman itu bisa dibuat untuk berkegiatan untuk anak sekolah, aktifitas sekolah lah dulu utamanya. Sesekali warga juga bisa menggunakannya apabila ada hajatan,” ujarnya.

“Seharusnya antara sekolah dan warga sekitar itu harus saling bersinergi. Karena lingkungan sekolah ini kan dekat dengan perumahan. Karena idealnya pihak sekolah dan warga sekitar itu menyatu,” sambungnya.

Kondisi halaman sekolah dengan predikat penggerak ini sangat tidak terawat dan rentan banyak binatang yang bisa membahayakan anak murid, seperti ular.

Bahkan lucunya lagi, bagian halaman tampak dipasangi plastik ecobrick. Padahal seperti diketahui, ecobrick umumnya hanya digunakan untuk bahan kerajinan tangan. Bisa berupa bangku, meja, pagar, atau hiasan lainnya. Bukan malah dibenamkan ke dalam tanah, yang justru malah menghambat resapan air.

Salah seorang warga, Anang Suryani menuturkan, pihak sekolah tampak tidak memiliki keseriusan memperbaiki fasilitas penunjang sekolah.

Contohnya halaman sekolah. Ia menilai bahwa perbaikan dilakukan terkesan sembarangan, dan terkesan tak diselesaikan.

“Belum selesai pengerjaan perbaikan fasilitas halaman, eh malah mau perbaiki yang lain lagi. Hasilnya, satu pun tak ada perbaikan yang selesai,” keluhnya.

Senada dengan Anang Suryani, salah seorang warga yang juga orang tua siswa lainnya, Ijah menuturkan, sepengetahuannya pihak sekolah menginginkan agar sekolah bisa bertaraf internasional.

“Tapi, bagaimana mau bertaraf internasional, kalau soal halaman ini saja tidak selesai-selesai. Mestinya, selesaikan dahulu pengerjaan perbaikan yang ada, baru ke perbaikan yang lain. Jangan setengah-setengah seperti ini,” ungkapnya.

“Masukan warga maupun guru-guru yang ada di sini, terkait perbaikan fasilitas sekolah pun seperti tidak didengar lagi oleh kepala sekolah,” tambahnya.

Kemudian karena terkesan adanya pembiaran, warga mengaku akan menempuh jalur lain. Yakni, dengan mengirimkan surat ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin.

Isi dalam surat tersebut yakni warga menilai telah terjadi kemunduran terkait pembenahan sarana prasarana sekolah. Untuk itu, warga menuntut, agar sekolah tersebut tidak lagi dipimpin oleh kepala sekolah yang bersangkutan.

Dalam surat itu pula, setidaknya ada 20 tandatangan warga sekaligus orang tua siswa yang menginginkan adanya perubahan.

Hingga Berita ini ditayangkan, Ketika klikkalsel.com mencoba mengkonfirmasi, Kepala Sekolah yang bersangkutan yakni Yuni Chandra, melalui panggilan telepon. Nomor kepala Sekolah tersebut tidak bisa dihubungi.(fachrul)

Editor : Amran