Kekurangan Murid, Banyak Ruang Kelas SMPN 28 Banjarmasin Tak Berpenghuni

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Meski diberlakukan sistem zonasi, tak lantas membuat SMPN 28 Banjarmasin memiliki banyak murid sesuai kuota yang disediakan, bahkan sekolahan ini selalu kekurangan siswa.
Sekolahan yang berada di kawasan Kelayan A, di Gang Laila, Kecamatan Banjarmasin Selatan itu, hanya ada 52 calon siswa yang mendaftar dari 128 kuota yang tersedia pada penerimaan murid baru tahun ajaran ini.
Baca juga : Pembongkaran Baliho Bando Tidak Tepat
“Beginilah kondisi beberapa tahun terakhir, padahal sekolah ini sangat bagus dengan fasilitas yang ada,” kata Kepala SMPN 28 Banjarmasin Saifullah saat ditemui klikkalsel.com, Jumat (17/7/2020).
Sehingga, kata dia, banyak ruang kelas di SMPN 28 tak berfungsi atau tak digunkan sebab tak ada murid. “Padahal meja, kursi serta ruangannya sangat bagus,” imbuhnya.
SMPN 28 Banjarmasin memiliki 10 ruang belajar. Namun hanya 6 kelas yang digunakan, masing-masing dua kelas untuk kelas I, Kelas II dan Kelas III.
Di samping itu, sejak pertama dibangun akses jalan menuju SMPN 28 satu-satunya hanya titian kayu yang sempit.

“Kita ingin akses jalan masuk disiring bukan jembatan kayu, namun tak ada respon meskipun sudah diusulkan. Bisa jadi ini alasan sehingga banyak orang tua yang enggan menyekolahkan anaknya di sekolahan ini,” katanya.
Saiful menjelaskan, letak sekolah SMPN 28 berada di kawasan padat penduduk, di mana terdapat sejumlah sekolah yang berada di sekitarnya sperti SMN, 8,11,18 dan 34 serta Madrasyah dan juga pesantren.
“Faktor lokasi SMPN 28 yang berada di antara sekolah-sekolah tersebut, bisa jadi mereka lebih memilih akses yang lebih dekat,” katanya.
Oleh karena itu, pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang ditutup 4 Juli 2020 kemarin, namun pihak SMPN 28 saat ini masih menerima siswa baru.
Sejak pandemi sekolah memberlakukan pendaftaran melalui online, namun berbeda dengan orang tua di sekitar SMPN 28 yang tekadang kesulitan dalam mendaftarkan.
“Kalau tak dibantu mereka tak bisa dan kita tak memiliki siswa,” ucap Saifullah.
Ia juga bingung, harus bagaimana lagi agar menarik minat siswa bersekolah di SMPN 28, padahal sudah ada kegiatan keagamaan Habsi, Kepramukaan, bimbingan belajar dan lainnya semua sudah dilakukan. “Bahkan melakukan terobosan dengan mengolah sungai dilingkungan mereka menjadi air bersih yang siap digunakan,” sebutnya.(azka)
Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan