Karhutla Terbesar di Tabalong, 20 Hektare Lahan Hangus

Kepulan asap tampak membumbung tinggi saat petugas damkar gabungan tiba di lokasi kebakaran lahan seluas 20 hektar. (foto : istimewa)

TANJUNG, klikkalsel – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terus terjadi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dan tadi, sedikitnya 20 hektar lahan gambut di Desa Walangkir, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong hangus terbakar pada, Minggu (8/9/2019) sekitar pukul 13.00 Wita.

Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong, Fahriansyah mengatakan, kebakaran lahan kali ini merupakan kebakaran lahan terbesar yang yang pernah terjadi di Tabalong.

“Lahan yang terbakar merupakan lahan tidur yang tidak pernah digarap selama puluhan tahun dan masyarakat sekitar tidak mengetahui siapa pemilik lahan tersebut,” kata Fahri.

Diduga, kebakaran lahan sudah terjadi sejak pagi hari, sebab saat petugas pemadam kebakaran (damkar) gabungan datang, api telah melahap sebagian besar lahan seluas 20 hektare tersebut.

Sulitnya sumber air di lokasi kebaran juga membuat petugas damkar gabungan harus menurunkan unit mobil tangki air dan menyambung delapan selang air sejauh 300 meter untuk dapat menjangkau titik api.

“Sementara itu anggota lainnya melakukan pemadaman secara manual dengan menggunakan gapyok dan jet shoter untuk memblok api agar tidak menyebar semakin luas,” bebernya.

Meski demikian, berkat upaya petugas damkar gabungan yang terdiri dari unsur TNI-Polri, BPBD Tabalong, Damkar Pemkab Tabalong, UPBS wilayah tengah, UPBS Wilayah Selatan, Rapi, PMI serta bantuan masyarakat sekitar, api berhasil dipadamkan sehingga lahan yang terbakar tidak semakin meluas.

“Api berhasil kita padamkam sekitar pukul 16.00 Wita, semua ini berkat upaya semua petugas yang selalu siaga di Posko Siaga Karhutla,” jelas Fahri.

Kebakaran lahan yang terjadi kali ini semakin menambah deratan banyaknya lahan yang terbakar di Tabalong.

Untuk itu, Fahri mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memicu terjadinya karhutla.

“Contohnya tidak membuang putung rokok sembarangan dan berhati-hati dalam membakar sampah, apalagi posisinya dekat dengan perkebunan,” pungkasnya. (arif)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan