Jokowi : Kenaikan Anggaran PKH dan KIP, Tergantung DPR RI

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato terkait keinginannya untuk menambah anggaran PKH dan KIP, di Kalimantan Selatan. (foto : wamen/klikkalsel)
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato terkait keinginannya untuk menambah anggaran PKH dan KIP, di Kalimantan Selatan. (foto : wamen/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan jumlah uang pada Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIP) meningkat dalam tahun 2019 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi ketika membagikan PKH kepada 1.250 dan KIP kepada 1.245 pelajar di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di halaman Murjani, Banjarbaru, Senin (26/3/2018).

“Tahun depan anggaran PKH dan KIP akan dinaikan. Saya tidak tahu naiknya berapa, soalnya kenaikan itu harus mendapat persetujuan ke DPR RI. Namun, apabila disetujui akan saya kasih tahu rakyat,” tutur Jokowi.

Pernyataan Jokowi tersebut langsung direspon tepuk tangan oleh penerima program keluarga produktif atau “kartu sakti” dari Jokowi yang diprogramkan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Dalam pidatonya presiden melanjutkan,
dana PKH yang diterima per keluarga yakni Rp1.890.000. Dana ini tidak dapat dicairkan sekaligus, melainkan melalui tiga kali pencairan dengan jumlah nominal yang berbeda-beda.

Sedangkan, untuk dana pada KIP berbeda-beda setiap strata pendidikan. Misalnya untuk SD, pemegang KIP mendapatkan dana Rp450 ribu, SMP Rp 750 ribu, dan untuk SMA dan SMK, yakni Rp1 juta.

“Meski saat ini belum ada kenaikan dana, namun penerima bantuan program itu harus bersyukur,” pesan Jokowi.

Selain itu Jokowi juga menekankan, bahwa pemerintah Indonesia memberikan PKH dan KIP dengan tujuan agar kepala keluarga bisa memenuhi gizi dan pendidikan anak.

Sementara itu, Munawarah usai mendengar pidato singkat dari presiden, merasa senang dengan keinginan Jokowi itu, bahkan ia meminta menaikan anggaran program tersebut menjadi dua kali lipat dari sebelumnya.

Meski senang dengan adanya program “kartu sakti”, masyarakat tetap berharap kedepan anggaran program tersebut dapat meningkat 2 kali lipat (foto : wamen/klikkalsel)

“Biaya hidup dan sekolah tambah tahun terus meningkat, maka pertimbangkan kenaikan itu agar membantu kami untuk merawat anak kami,” imbuh Munawarah. (baha)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan