Jelang Sahur, Terjadi Pengeroyokan di Simpang Anem Dan Gang Pusara

AMP (17) dan AR (24) yang menjadi korban pengeroyokam serta penganiayaan di Kecamatan Banjarmasin Barat

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Beluk lama ini warga Banjarmasin dihebohkan adanya kabar pengeroyokan dan penganiayaan yang terjadi menjelang sahur, pada Minggu (17/4/2022) lalu.

Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi di kawasan Gang Pusara dan Jalan Simpang Anem, Kelurahan Kuin Cerucuk Kecamatan Banjarmasin Barat dan mengakibatkan dua orang warga sekitar berinisial AR (24) dan AMP (17) menjadi korban.

Menurut pengakuan AMP, sebelum kejadian dia bersama temannya berada di area sekitar Gang Pusara Kecamatan Banjarmasin Barat sedang menunggu untuk melakukan begarakan sahur (membangunkan sahur), sekitar
pukul 01.00 Wita.

“Saat itu saya sedang duduk bersama teman menunggu begarakan sahur. Tiba tiba ada tiga orang yang masing masing menaiki motor matic lewat meneriaki kami woy woy kemudian berhenti dan menyerang dengan sajam,” ucap AMP. Rabu (20/4/2022).

Melihat itu, kedua teman AMP kabur terlebih dahulu yang kemudian AMP dikeroyok hingga terluka dibagian tangan dan kepala.

“Yang saya ingat saat terjatuh dan dikeroyok ada yang bilang lain, lain, lain (bukan, bukan, bukan),” ungkapnya.

Disamping itu, AR yang juga menerima kejadian serupa di Simpang Anem Kecamatan Banjarmasin Barat yang saat itu mau melakukan sahur bersama di rumah temannya.

“Saat itu sekitar pukul 03.00 Wita, saya dan empat teman saya lainnya saat itu mau melakukan sahur bersama,” ungkap AR.

“Tiba tiba datang sejumlah orang tidak dikenal yang tiba tiba meminta air minum. Namun mereka teriak-teriak arogan. Karena melihat kelakuannya seperti itu jadi kami bilang tidak ada,” terangnya.

Baca Juga : Tragedi Alfamart Gambut Pemko Harus jadi Pembelajaran  

Baca Juga : Jelang Buka Puasa Polsek Banjarmasin Timur Bagikan 100 Paket Makanan untuk Pengguna Jalan

Diduga marah tidak diberi, segerombolan orang tersebut mulai teriak teriak dan mulai melempari pekarangan rumah dengan balok dan sampah.

“Mereka kemudian berteriak ke kami dengan kata-kata sombongnya dan pelit sambil melempari kami, namun tidak ada yang kena,” ujarnya.

Tidak terima dengan kejadian itu akhirnya korban pun menjawab omongan mereka yang akhirnya membuat tiga orang dari gerombolan tersebut menerobos masuk ke pekarangan rumah.

Tidak ingin meladeni keributan, empat orang teman korban pun langsung masuk ke dalam rumah dan tidak sadar kalau AR tertinggal di luar.

“Saya tertinggal diluar kemudian dikeroyok tiga orang dengan sajam hingga terluka di bagian muka, kepala dan tangan,” ungkapnya.

Untungnya di sekitar lokasi tersebut ada anggota polisi yang langsung menolong dan mengamankan dua orang pelaku pengeroyokan tersebut.

“Setelah didatangi polisi selanjutnya gerombolan orang tersebut bubar melarikan diri,” tuturnya.

Dari kejadian tersebut, kemudian para korban yang merasa dirugikan atas perbuatan tersebut melaporkan kejadian ke Mapolsek Banjarmasin Barat dan hingga saat ini kasus masih terus berjalan.

Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol Faisal Rahman melalui Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat Ipda Hendra Agustian Ginting membenarkan adanya kejadian tersebut.

Dia juga mengungkapkan bahwa para pelaku yang diamankan dalam peristiwa ini semua masih di bawah umur.

“Karena masih anak di bawah umur semua, sementara kami berlakukan wajib lapor,” ungkap Ipda Hendra Agustian Ginting.

Bukan tanpa motif, kejadian yang berawal pada tanggal 17 april 2022 di Gang Pusara tersebut berawal dari adanya bergerakan sahur dan ada yang merasa terganggu dengan hal tersebut kemudian ditegur hingga terjadi perkelahian.

“Bukan melapor ke polisi yang bersangkutan di hari yang sama malah membawa teman teman dan terjadilah penyerangan di Simpang Anem,” ungkapnya.

Lebih lanjut, terkait adanya peristiwa tersebut pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar dalam membangunkan sahur juga tetap memperhatikan hak kepentingan pribadi orang lain seperti orang yang sedang sakit, punya bayi dan sebagainya agar tidak memancing emosi masa.

“Kami imbau kepada masyarakat Membangunkan sahur itu adalah perbuatan baik, tapi juga perlu dilakukan dengan cara yang santun dan baik untuk menambah kualitas kebaikan itu sendiri,” imbaunya.

Dia juga mengimbau untuk orang tua untuk lebih menjaga anaknya dengan lebih banyak melakukan kegiatan positif di bulan ramadhan ini.

“Masih banyak kegiatan positif di bulan Ramadan yang bisa dilakukan oleh anak anak, seperti mengaji di masjid, itikaf dan lain lain, apalagi ada hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas maka segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi