Jalan Gubernur Syarkawi Rusak Parah, Sopir Truk Terjebak Hingga 4 Hari

Jalan Gubernur Syarkawi Rusak Parah, Sopir Truk Terjebak Hingga 4 Hari
Jalan Gubernur Syarkawi Rusak Parah, Sopir Truk Terjebak Hingga 4 Hari

MARTAPURA, klikkalsel.com – Ruas Jalan Nasional Gubernur Syarkawi di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) nyaris tak bisa dilalui.

Kondisi jalan yang sudah menjadi kubangan besar dan berlumpur akibat terendam banjir. Jalan tersebut merupakan jalur alternatif lintas provinsi Kalsel ke Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dari pantauan klikkalsel.com, terlihat puluhan truk ekspedisi mengantri sepanjang Jalan Gubernur Syarkawi. Sebagian titik masih terdapat beberapa truk yang tidak bisa keluar dari kubangan air lumpur.

Selain puluhan truk ekspedisi lintas Kalsel-Kalteng, juga ada truk pengangkut dari Kabupaten Tabalong yang dialihkan melalui jalan Nasional Gubernur Syarkawi karena Jembatan di Kabupaten Banjar tepatnya Kecamatan Astambul yang terputus pasca banjir, juga harus mengambil jalur tersebut.

Puluhan truk tersebut bermuatan berbagai bahan kebutuhan bagunan seperti semen dan kawat besi terpaksa terhenti. Hanya beberapa truk yang bisa lolos, itu pun penuh perjuangan beberapa hari melintas di kubangan lumpur akibat banjir.

Kemacetan terparah terjadi di salah satu titik jalan, tepatnya di Kilometer 12,800 Kalan Nasional Gubernur Syarkawi, pada titik itu kerusakan pada badan jalan kian parah, sehingga membuat kubangan lumpur yang kedalamannya berpariasi hingga selutut orang dewasa.

Rusdi salah satu sopir truk pengangkut semen mengatakan, dirinya sudah menunggu seharian penuh untuk menuju kabupaten Tabalong, berkaca dari sebelumnya ia sudah 4 hari terjebak di antrian kubangan Jalan Gubernur Syarkawi saat menuju pelabuhan untuk mengantarkan semen,

Menurutnya, saat ini Jalan Gubernur Syarkawi semakin parah dan penanggulangan bantuan untuk jalan tersebut sangat lambat.

“Tolong pemerintah dibantu lah jalan disini supaya lancar,” kata Rusdi di lokasi Jalan Gubernur Syarkawi kepada klikkalsel.com.

Ia menilai, dengan kondisi seperti ini malah semakin banyak kerugian yang didapatkan sopir truk. Tak hanya harus menghentikan pengiriman barang, kemacetan di kubangan Jalan Gubernur Syarkawi membuat sopir mulai keluhkan kehabisan uang jalan. Karena harus 2 hingga 4 hari di lokasi, terpaksa uang jalan dan uang BBM dipakai untuk bertahan hidup selama kondisi macet

“Semakin diluar perhitungan. Uang yang untuk membeli BBM (Minyak) digunakan untuk makan, jadi semuanya rugi (tekor),” tuturnya.

Kendati ada jalan alternatif lainya seperti penyebrangan yang menggunakan Kapal LCT ia tetap memilih Jalan Gubernur Syarkawi karena perusahaan tidak menanggung biaya untuk menyebrang.

“Pihak perusahaan tidak bisa membayar untuk menyebrang yang begitu mahal, sedangkan ongkos angkutan tidak mencukupi,” ujarnya.

Jika kondisi normal Rusdi dalam seminggu mengaku bisa beroperasi 3 sampai 4 kali, namun saat kondisi seperti ini dalam seminggu ini, ia hanya bisa 1 kali beroperasi.

Pantauan di lapangan memang ada dua alat berat excavator di lokasi kubangan, beberapa truk yang amblas dibantu alat berat berhasil dikeluarkan, hingga menyisakan satu truk yang masih berada dalam kubangan.

Sementara itu, Fatru Pengawas lapangan dari satuan kerja wilayah 2 Provinsi Kalsel atau Balai Jalan Nasional Kalsel didampingi Harto selaku pelaksana lapangan Pt Wijaya karya dan Pandji KSO mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengerjakan Jalan Gubernur Syarkawi agar dapat berfungsi normal yang sudah ditargetkan oleh pimpinannya dalam jangka waktu satu minggu guna para supir angkutan tidak ada lagi yang menginap di lapangan.

“Saat ini kita sudah melakukan perbaikan selama 3 hari. Mudah – mudahan 5 hari kedepan ada beberapa titik yang kami kerjakan dengan menggunakan batu bolder sudah bisa dilintasi tanpa hambatan,” jelasnya.

Ia mengungkapkan yang menjadi kendala saat perbaikan jalan tersebut adalah cuaca yang seringkali turun hujan.

“Setiap hari ada hujan terus, ini yang menyebabkan kita agak terlambat dalam pelaksanaanya,” ungkapnya.

Maka dari itu, ia meminta agar para sopir bisa bersabar dan kerjasamanya untuk mengurangi kapasitas muatan serta tidak memarkirkan truk di atas jembatan. Karena itu sangat rawan dengan kondisi jembatanya nanti.

“Kami harap para sopir untuk menahan diri dan berhati hati saat melintasi Jalan Gubernur Syarkawi,” harapnya.

Ia juga mengungkapkan, adapun titik lokasi yang menjadi masalah di Jalan Gubernur Syarkawi khususnya di Kecamatan Sungai Tabuk diantaranya kilometer 6 sampai 7.

Kemudian kilometer 10, 12 sampai 14, dan saat ini pihaknya sudah melakukan perbaikan sampai kilometer 12,800 dan tetap melakukan pemeliharaan.

“Seperti jalan yang masih berlubang kita tutup kembali dengan batu, itu sebagai bentuk upaya atau berusaha keras kita dari Satuan Kerja wilayah 2 Balai Jalan Nasional Kalsel menangani Jalan Gubernur Syarkawi agar bisa fungsional kembali,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan