Ibu-Ibu Desa Sungai Ramania Diperlihatkan Alat Kontrasepsi, Mata Pun Fokus Menatap

Penyuluh KKBPK Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala, Ary Kusuma Wardhani memperlihatkan alat kontrasepsi IUD dan Implant kepada warga. (foto : rizqon/klikkalsel)

MARABAHAN, klikkalsel – Puluhan kaum hawa Desa Sungai Ramania, Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala menyerap pemaparan cara menggunakan alat kontrasepsi, yaitu IUD dan Implant. Ary Kusuma Wardhani selaku penyuluh KKBPK setempat secara langsung meperlihatkan kedua alat tersebut.

Mata para ibu-ibu tampak fokus alat IUD, berupa kerangka plastik berbentuk huruf T, berbahan flexibel yang pasang ke dalam rahim. Pemakain alat itu, berjangka waktu 5 hingga 10 tahun. Meski, alat IUD lama terpasang kuat dalam rahim tak mengalami karat.

Penyuluh KKBPK Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala, Ary Kusuma Wardhani mengatakan efek sampimg pemasangan alat IUD tesebut pada rahim, akan membuat keram dan flek dalam beberapa hari. Namun, ia menjamin tidak akan mengakibatkan rasa sakit lebih, setelah awal pemasangan.

“Kalau dirasa pusing, mual, saat menggunakan alat kontrasepsi itu. Ini sebenarnya ada banyak pilihan, boleh dikonsultasi dengan kami,” ucap Ari Kusuma Wardani saat menyampaikan penyuluhan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di sebuah rumah anggota binaan kelompok warga sehat Kabupaten Barito Kuala, Sabtu (19/5/2019).

Dalam pertemuan itu, dia juga memperlihatkan alat kontrasepsi jenis implant atau susuk. Berbentuk batang kecil dengan bahan plastik yang dipasang di bawah lapisan kulit lengan atas. Implant diketahui berisi hormon progestrone.
Pemasangannya efektif dipakai selama hingga tiga tahun.

Alat kontrasepsi IUD (kiri) dan Implant atau susuk (kanan). (foto : rizqon/klikkalsel) 

Ari Kusuma Wardani juga memaparkan manfaat Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Diantaranya, efektif mencegah kehamilan, tidak mempengaruhi produksi air susu ibu, tidak ada perubahan fungsi seksual, dan mencegah resiko kematian ibu saat melahirkan.

Secara khusus MKJP sendiri, merupakan metode utama dalam program Keluarga Berencana (KB). Salah satunya, bertujuan memberi jarak kehamilan ibu, agar tumbuh kembang si anak dapat terpantau dengan baik.

“KB itu bukannya untuk menentang orang tidak melahirkan lagi, tapi mengatur jarak kelahiran. Jadi antara anak pertama dan kedua ada jarak kelahirannya, soalnya anak itu punya hak. Disusui sampai dua tahun lalu dia bisa diberi adik,” tukasnya. (rizqon)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan