Hasil Rapid Test, 616 Orang Terindikasi Positif Covid-19 di Kalsel

Tes Cepat Covid 19 dengan mengambil sampel darah. (foto : ©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar)
BANJARBARU, klikkalsel.com – Sejak awal April tadi, Kalimantan Selatan (Kalsel) menerima rapid test kit dari pemerintah pusat dan mulai melakukan pemanfaatannya. Dari 7.200 stok rapid test kit, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel telah menyebar 6.260 pcs ke jajaran 13 kabupaten/kota.
Fungsi alat pengukur anti bodi itu menjadi salah satu sarana utama tim medis di lapangan. Guna mendeteksi orang dalam pemantauan (ODP) dengan gejala klinis maupun pasien dalam pengawasan (PDP) suspect Covid-19.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, M Muslim menerangkan, pihaknya telah menerima laporan penggunaan 3.827 rapid test kit oleh jajaran gugus tugas di setiap daerah. Hasil pemeriksaan menunjukan reaktif atau terindikasi positif Covid-19 sebanyak 16,10 persen.
“Terlaporkan hasilnya 616 reaktif, oleh karena itu ada sekitar 16,10 persen pada RDT (rapid diagnostic test) tersebut,” terangnya, di Command Center Diskominfo Kalsel, Banjarbaru, Jumat (1/5/2020).
Baca Juga : Dua Klaster Utama Pembawa Wabah Covid-19 di Kalsel, Masyarakat Diminta Kooperatif
Saat ini masih ada tersisa 940 rapid test kit yang disimpan di Instalasi Dinas Kesehatan Kalsel, dan sebanyak 2.443 pcs yang tersebar di setiap daerah belum dilaporkan penggunaannya.
Sementara 6.260 dari 7.200 rapit test, dan 3.827 sudah terlaporkan hasilnya 616 reaktif. Oleh karena itu ada 16.10 persen yang reaktif pada RDT (Rapid Test) tersebut.
Muslim menerangkan, pihaknya begitu selektif dan objektif menggunakan alat pengukur anti bodi tersebut terhadap ODP.
“Pemanfaat RDP ini adalah konteks seleksi survei yang memetakan dengan cepat pontensi kondisi orang-orang yang kemungkinan yang bisa menulari atau tertular. Oleh karena itu ini menjadi dalam upaya-upaya pencarian atau telusur terhadap kontak-kontak erat atau klaster-klaster yang sudah dipetakan oleh surveilans,” ujar belum lama tadi
Sementara itu, hasil reaktif rapid tes kit bukanlah patokan diagnostik positif Covid-19. Hasil rapid tes dimaksud, akan ditindaklanjuti pada tahap uji swab metode PCR di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) di Banjarbaru. (rizqon)
Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan