Harga Kedelai Naik Signifikan, Produsen Tahu Tempe di Tabalong Harapkan Solusi Pemerintah

Tempat pembuatan Tahu dan Tempe. Foto Dokumen Klikkalsel

TANJUNG, Klikkalsel.com – Kenaikan harga kedelai yang berangsur dari 10 Januari 2022 mempengaruhi produksi tahu dan tempe di Tabalong.

Seorang produsen tahu dan tempe di Tabalong, Tedy Budiman Yusuf menceritakan betapa sulitnya memproduksi tahu dan tempe ketika naiknya harga kedelai namun harga penjualan di pasar tidak ada kenaikan.

Sebelum 10 Januari harga kedelai hanyar berkisar Rp 10.800 perkilo, mengalami kenaikan Rp 400, namun tidak lama kemudian harga kedelai kembali naik sekitar Rp 400.

Tidak berselang lama Tedy membeli kedelai kembali dengan kenaikan harga lagi sekitar Rp 200 perkilo, sehigga dihitung perkarungnya menjadi Rp 590 ribu.

“Pada Jumat 25 Februari menungkar (kedelai), mengalami kenaikan lagi. Jadi harganya Rp 12 ribu perkilo, persatu karung 50 kg sekitar Rp 600 ribu,” tuturnya.

Baca Juga : Harga Kedelai Melambung, Rumah Produksi Tahu Ketar-ketir Bertahan Hidup

Baca Juga : Was-was Kelangkaan Stok Minyak Goreng di Bulan Ramadan

Menurut nya, 6 tahun kebelakang harga kedelai Rp 7.700 perkilo, sementara kenaikan harga dipasar tidak jauh harga tahu dan tempe dari 6 tahun kebelakang.

Meskipun kenaikan harga kedelai cukup signifikan, Tedy tetap memproduksi tahu dan tempe secara stabil.

“Masih normal, cuma nilai keuntungannya yang menurun,” ujarnya.

Sehingga untuk mengaintispasi kenaikan harga kedelai tersebut, terpaksa Tedy mengecilkan ukuran produksi

“Sulit, memang harus putar otak,” katanya.

Tedy berharap Pemerintah memberikan solusi dalam menanggapi kenaikan harga kedelai tersebut untuk membantu para UMKM bidang tahu dan tempe. (Dilah)

Editor: Abadi