Harga Gabah Naik, Kadis DTPH : Itu Hal Wajar

(foto: istimewa untuk klikkalsel.com)
BANJARBARU, klikkalsel – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikutrura (DTPH) Kalsel Syamsir Alam menjelaskan, kenaikan harga gabah saat ini merupakan sesuatu yang normal.
“Harga gabah mengalami kenaikan itu hal yang wajar, nanti kalau panen sudah berlangsung merata pasti turun lagi,” ucapnya.
Ia mengatakan, yang mengalami kenaikan adalah nilai tukar petani. Itu dikarenakan para petani masih menahan atau menyimpan gabahnya.
Kebanyakan di wilayah Kalsel gabah yang paling diminati adalah gabah lokal atau padi jenis lokal, sedangkan jenis padi unggul jarang diminati masyarakat.
“Nanti kalau sudah selesai musim panen harga jenis lokal melonjak naik, nanti pada saat panen lagi selanjutnya kembali turun itu sudah biasa, petani sudah tau itu,” imbuhnya.
Justru yang membuat repot tentang naik turunnya harga, menurut Syamsir Alam, adalah Pemerintah itu sendiri, seperti tim pengendalian inflasi daerah dengan mengumumkan panen dimana-mana. Hal tersebut berpengaruh pada penurunan harga.
Sedangkan di kalangan petani, yang menyebabkan turunnya harga gabah terjadi pada saat belum di panen masih di hamparan sudah dijual kepada tengkulak.
“Belum ditebas atau di panen sudah dijual kepada tengkulak, jelas pasti turun. Itu tengkulak sudah menarget harga karena petani butuh biaya untuk panen dan menggiling,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, kalau petani yang pintar dan rajin dia tidak mau menjual sebelum benar-benar panen, itu yang menyebabkan harga naik.
Ditambah, kondisi gabah juga mempengaruhi harga. Jika kondisi gabah kering giling (sudah dijemur, kadar air cukup) itu harganya tinggi, tetapi kalau gabah masih basah harganya murah.
“Karena petani kita membutuhkan uang lebih cepat, kadang gabah belum benar-benar kering sudah dijual ke pedagang,” pungkasnya. (nuha)
Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan