Halaman Venue Panjat Tebing Batola Rusak Akibat Truk Kontainer, Ganti Rugi Belum Jelas

Salah satu atlet panjat tebing FPTI Batola saat menunjukan kerusakan akibat truk (istimewa)

MARABAHAN, klikkalsel.com – Kerusakan parah pada halaman venue panjat tebing milik Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Barito Kuala (Batola) masih menjadi tanda tanya besar.

Hingga kini, perbaikan akibat insiden yang terjadi saat acara Batola Bersholawat, pada Sabtu (21/12/2024) malam lalu, belum juga terealisasi.

Kerusakan ini disebabkan oleh sebuah truk kontainer bernomor polisi DA 8452 LH, yang membawa peralatan teknis acara tersebut.

Saat mencoba parkir di halaman venue panjat tebing yang terletak di samping tribun Lapangan 5 Desember, Marabahan, truk itu justru merusak enam titik pada halaman berbahan cor semen.

Dua titik di antaranya bahkan mengalami kerusakan serius berupa lubang dalam yang kini sering terisi air saat hujan.

Ketua Umum FPTI Batola, Donny Irawan menyebutkan, kerugian material akibat kerusakan ini mencapai lebih dari Rp2 juta. Ia menyesalkan dampak kerusakan tersebut yang mengganggu aktivitas latihan atlet panjat tebing setiap sore.

“Kerusakan ini menghambat kenyamanan latihan, terutama saat hujan karena air menggenang di lubang. Kami minta agar halaman ini diperbaiki seperti semula,” tegasnya, Senin (20/1/2025).

Baca Juga : Kantor Pertanahan Kabupaten Batola Terima Penghargaan dari Pemerintah Daerah

Baca Juga : Staf Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel Disuruh Mengambil Uang Suap Rp 1 Miliar

Pria yang akrab disapa Dodon juga menjelaskan bahwa venue ini bukanlah fasilitas umum, melainkan tempat khusus yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Batola dan dikelola FPTI Batola serta KONI Batola untuk mendukung pembinaan atlet daerah.

“Ini tempat untuk mendulang prestasi atlet, bukan parkiran. Namun, karena letaknya strategis di tengah kota, sering disalahgunakan,” ungkapnya.

Saat kejadian, sopir truk kontainer mengaku hanya mengikuti arahan panitia acara. Namun, ia tidak mengetahui siapa yang memberikan arahan untuk parkir di lokasi tersebut.

“Ban depan saja yang masuk, langsung cor semen ambruk. Akhirnya truk dipindahkan ke dekat tribun,” jelasnya.

Menurut sumber yang terlibat, tanggung jawab perbaikan seharusnya berada di tangan panitia acara, yakni Pemerintah Kabupaten Batola.

“Panitia Batola Bersholawat dipimpin oleh Sekda Batola. FPTI Batola bisa melapor ke bagian Kesra Pemkab untuk memproses ganti rugi,” ujar sumber tersebut.

Sementara ini, FPTI Batola telah melaporkan kerusakan ke bagian Kesra Pemkab Batola, namun hingga kini belum ada kabar terkait penggantian atau perbaikan.

“Kami hanya ingin kejelasan dan tanggung jawab, agar venue ini bisa digunakan dengan aman dan nyaman,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi