HST  

Gunakan Peralatan Seadanya, Babinsa Bersama Warga HST Gotong Royong Bersihkan Sampah di Sungai

BARABAI, klikkalsel.com – Dalam kurun waktu tahun 2021, sudah tiga kali banjir melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang hingga kini debit air sudah mengalami penurunan, namun di sebagian titik masih ada tergenang air.

Dampak dari tiga kali banjir tersebut pun, menyisakan tumpukan sampah, potongan kayu, bambu, serta sungai-sungai menjadi dangkal dan tersumbat disejumlah titik di Sungai Barabai. Salah satunya di Aluan Besar RT.02/001 Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Mengatasi masalah tersebut, Babinsa Koramil 1002-07/Batu Benawa Serda Tajuddin bersama warga masyarakat Desa Aluan Besar dan Paya Besar gotong royong membersihkan sampah yang menghambat arus air sungai, Sabtu (20/11/2021).

“Kami bersama masyarakat dengan menggunakan peralatan seadanya membersihkan sampah agar arus air sungai kembali normal,” ucap Serda Tajuddin.

Lebih lanjut, meskipun dengan alat seadanya atau manual dan kurang maksimal hasilnya, yang terpenting arus sungai sudah bisa mengalir dan sebagian sampah sudah dibersihkan.

Menurutnya, sampah-sampah atau sumbatan tersebut sangat membahayakan jika tidak segera dilakukan pembersihan. Terlebih lagi, kondisi sekarang ini curah hujan di HST lumayan tingga, sehingga sangat berpotensi untuk meluap apabila tidak sesegeranya dilakukan normalisasi sungai.

“Dengan rasa prihatin itulah, kami bersama warga gotong-royong membersihkan sungai. Karena, banyak warga yang masih trauma dengan kondisi banjir ini,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua BPD Aluan Besar Edi Siswsnto mengatakan, tumpukan sampah ranting-ranting kayu dan bambu ini apabila tidak dibersihkan akan menimbulkan banjir.

Menurutnya, aliran sungai menjadi terhambat karena adanya tumpukan sampah, sehingga air yang seharusnya mengalir dengan lancar menjadi meluap. Terlebih lagi, luapan tersebut akan merendam pemukiman warga yang berada di bantaran sungai yaitu warga desa Aluan Besar dan Desa Paya Besar.

“Dalam tahun ini, sudah tiga kali kami dilanda banjir. Rumah-rumah terendam, sawah dan perkebunan turut terdampak, sehingga segala aktivitas dan sumber perekonomian kami menjadi terputus,” bebernya.

Edi berharap, semoga program normalisasi sungai dari Pemerintah segera bisa berjalan dengan maksimal. Sehingga, aliran air dapat kembali lancar dan potensi bencana banjir dapat diminimalisir. (dayat)

Editor : Akhmad