Guna Menurunkan Stunting, Pemkab Batola Launching Aplikasi LANTINGKUU

Launching Aplikasi LANTINGKUU BATOLA yang diinisiasi oleh Kominfo Batola (kominfobatola)

MARABAHAN, klikkalsel.com – Pemkab Barito Kuala (Batola) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) melaunching aplikasi Lanjutkan Atasi Stunting Kearah Maju Untuk Batola (LANTINGKUU BATOLA) di Aula Mufakat, Marabahan, Kamis (2/11/2023) lalu.

Hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimda Batola, Sekretaris Daerah (Sekda) Batola Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, Staf Ahli, Kepala SKPD Batola, Camat, Kepala Puskesmas serta Kader Posyandu.

Aplikasi yang dibuka langsung oleh Pj. Bupati Batola Mujiyat, diharapkan bisa mendukung percepatan penurunan stunting yang ada di Kabupaten Batola melalui ketepatan data penderita stunting dan penanganannya.

Disela kegiatan, Mujiyat mengucapkan terima kasih kepada Diskominfo, SKPD serta organisasi Setda Kabupaten Batola yang sukses melakukan launching Aplikasi LANTINGKUU BATOLA.

“Sebagaimana diketahui bersama bahwa angka stunting Kabupaten Batola tertinggi dari kabupaten kota di Provinsi Kalsel. Karena itulah kita perlu terobosan-terobosan seperti ini untuk bisa menanggulanginya,”ujarnya.

Baca Juga BNNK Batola Gelar Rapat Koordinasi untuk Meningkatkan Sinergitas Memberantas Narkoba

Baca Juga Melalui Deklarasikan Pemilu Damai, Pemerintah Batola Ajak Masyarakat Satukan Tekad

Dalam kesempatan itu, Mujijat juga mengungkapkan bahwa Pemkab Batola telah bersama-sama merangkul seluruh SKPD untuk lakukan intervensi pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Batola.

Kerjasama seluruh pihak pada 30 desa lokus yang harus dilakukan percepatan penurunan stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di desa masing-masing.

“Kerjasama semua pihak sangat diperlukan menjadi satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari SKPD, Camat, Kepala Desa, para pelaku usaha dan juga elemen masyarakat karena status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia,” jelasnya.

Dengan demikian hal itu diperlukan dalam rangka menyiapkan generasi produktif yang berkompeten untuk menyambut bonus demografi 2030 nanti,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Mujiay juga meminta kepada SKPD pengampu stunting agar memanfaatkan aplikasi Lantingkuu dengan sebaik-baiknya, juga melakukan update data penanganan stunting secara cepat dan tepat agar permasalahan penanganan stunting diketahui secara dini dan dapat diselesaikan dengan segera.

“Saya juga mengajak untuk saling berkolaborasi dan bersinergi dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Batola, sehingga menjadi kabupaten yang bebas stunting,” pungkasnya.

Launching Aplikasi LANTINGKUU BATOLA yang diinisiasi oleh Kominfo Batola (kominfobatola). (ADV)

Editor: Abadi