Gelar Pelatihan Kader Pangan, Upaya Banjarmasin Perkuat Keamanan Sektor Pangan di Empat Kelurahan

Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Hardiyanti saat menerima cenderamata pelatihan kader keamanan pangan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin berkolaborasi dengan Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin menggelar pelatihan kader keamanan Pangan Kelurahan di Kota Banjarmasin, bertempat di Swissbell Hotel Borneo Banjarmasin.

Pelatihan dibuka oleh Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarmasin Hardiyanti, turut hadir Kepala BPOM Banjarmasin Leonard Duma, Ketua Bidang I TP PKK Rusdiati, diikuti Lurah dan para penyuluh terkait yang ada di masing-masing kelurahan.

Dimana pelatihan kali ini menyasar sejumlah kelurahan yang ada di Banjarmasin, yakni Kelurahan Sungai Bilu, Kelurahan Sungai Baru, Kelurahan Kuin Utara, serta Mantuil dan digelar selama 2 hari.

Hardiyanti menyampaikan, pelatihan tersebut dirasa penting untuk diikuti oleh seluruh kader penyuluh. Terlebih, ujarnya ini merupakan salah satu bentuk penyelarasan 10 program pokok PKK.

“Tak hanya menambah pengetahuan bagi kader penyuluh masyarakat tetapi juga upaya kita meningkatkan kesadaran akan pentingnya pangan yang aman dan sehat, termasuk dalam aksinya (pengolahan), paling tidak dimulai dari lingkup keluarga,” kata Hardiyanti disela-sela arahan.

Lebih lanjut, ia menginginkan para kader untuk belajar dengan sungguh-sungguh pada pelatihan tersebut, sehingga ilmu yang mereka serap itu bisa diaplikasikan langsung ketika berhadapan dengan masyarakat.

Baca Juga Pemko Banjarmasin Serahkan SP 2 ke Pedagang Pasar Lama Laut

Baca Juga Pemko Sukses Revitalisasi Bahasa Daerah di Banjarmasin

“Mereka dilatih, menimba ilmu wawasan tentang bagaimana pangan yang mereka buat dan hasilkan itu nanti tidak mengandung bahan pengawet seperti boraks dan semacamnya,” ungkapnya.

“Supaya setelah ini mereka tahu cara pengolahan yang sehat yang aman untuk dikonsumsi masyarakat,” tambahnya.

Dijelaskannya lagi, mereka yang telah menjalani pelatihan selama dua hari ini akan mendapatkan sertifikat dan resmi ditetapkan sebagai kader khusus.

“Kita harap mereka bisa membawa ilmu ini, lebih aware terhadap bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi. Jangan asal olah, artinya jangan asal nyaman saja, tapi pastikan aman,” bebernya.

“Jadi setelah resmi jadi kader khusus, mereka bisa membawa (menyuluhkan) pengetahuan ini ke masyarakat,” tutup Hardiyanti.

Senada, Kepala BPOM Banjarmasin Leonard Duma mengatakan, ia ingin lewat pelatihan ini ada upaya intervensi kader pangan yang berbasis komunitas.

“Artinya kita memandirikan komunitas di kelurahan (masyarakat), di sekolah dan di pasar untuk memberi jaminan keamanan pangan di wilayahnya,” terangnya.

Lanjutnya, dari informasi terhimpun, UMKM Pangan di Kalimantan Selatan sendiri masuk dalam 10 besar se- Indonesia. “Ini semata-mata demi kepentingan sektor pangan sebagai bagian dari peran penting komunitas salah satunya lewat pemberdayaan kader,” tekannya lagi.

Dirinya menegaskan, para kader yang tergabung dalam tim pengamanan pangan ini nantinya tetap akan didampingi oleh tim BPOM ketika bertugas di lapangan. Tak lupa, ia turut memotivasi para penyuluh untuk mendorong keberadaan UMKM Pangan.

“Untuk itu, saya pesan kepada UMKM pangan kita yang misal beolah Wadai jangan jadikan itu pekerjaan sambilan (sampingan), tapi jadikan itu pekerjaan utama,” ucapnya.

“Artinya lakukan dengan sungguh-sungguh agar dapat mendorong lahirnya UMKM pangan lainnya,” pungkasnya.(adv/fachrul)

Editor : Amran