FKPT Kalsel Belajar Kurikulum Pencegahan Terorisme ke Jabar

Pengurus FKPT Kalsel saat foto bersama dengan Ketua FKPT Jabar DR Iip Hidayat usai sharing kegiatan di Kesbangpol Jabar, Jumat.

BANDUNG, klikkalsel.com – Pertama di Indonesia Kabupaten Garut menerapkan materi kurikulum pelajaran pencegahan radikalisme terorisme. Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Barat, DR Drs Iip Hidayat M.Pd saat menerima kunjungan kerja peningkatan wawasan pengurus FKPT Kalsel di aula Kesbangpol Jabar di Bandung, Jumat (27/5/2022).

Menurut Iip Hidayat yang didampingi Sekretaris FKPT Jabar, Zam Zam Erawan, latar belakang penerapan kurikulum pencegahan radikalisme di Garut, karena ditemukan adanya warga yang terpapar paham radikalisme.

“Tokohnya organisasi Negara Islam Indonesia (NII) memang ada di Garut,” kata Iip yang juga Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jabar.

Dikatakannya, kalau hal ini dibiarkan di Garut maka persoalan gunung es akan membahayakan terhadap radikalisme di daerah.
Apalagi, NII telah melakukan pembaitan terhadap anak usia sekolah sehingga ini harus dicegah.

Atas hal itu, Badan Kesbangpol Jabar berinisiatif bersama Dinas Pendidikan setempat menyusun Rancangan Peraturan Daerah yang sudah jadi Perda tentang pencegahan terorisme, radikalisme dan intoleransi salah satunya kurikulum mengenai materi radikalisme dan terorisme.
Mengenai kurikulum ini mendapat perhatian khusus Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Baca Juga : Terus Galakan Upaya Pencegahan Paham Radikal, FKPT Kalsel Gelar Dialog Kebangsaan

Baca Juga : Kolaborasi BNPT dan FKPT Kalsel, Bentengi Kaum Muda dari Faham Radikal

“Gubernur langsung memberikan materi mengenai Pancasila kepada para siswa di Garut,” paparnya.

Dari BNPT sendiri, bahwa Garut ini menjadi sejarah nasional terkait menjaga ideologi Pancasila, menjaga keutuhan NKRI, menjaga Bhineka Tungga Ika, dan menjaga UUD 45.

Ketua FKPT Kalsel, H Aliansyah Mahadi saat menyerahkan plakat dan cinderamata kepada Ketua FKPT Jabar, DR Iip Hidayat.

Dijelaskan, untuk menjalankan kurikulum atau pencegahan paham radikalisme tersebut semua pihak harus ikut terlibat. Pendidikan pencegahan radikalisme dan terorisme menjadi kurikulum pembelajaran di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK)  sampai dengan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Garut.

Sementara itu, Ketua FKPT Kalsel, H Aliansyah Mahadi, mengaku tidak salah melakukan penguatan wawasan ke FKPT Jabar, karena ada Perda tentang kurikulum pendidikan radikalisme dan terorisme yang diterapkan di Kota Garut.

“Ini akan kami contoh agar bisa diterapkan di Kalsel,” ungkapnya yang didampingi sekretaris FKPT Kalsel, Masrani dan pengurus lainnya.

Ditambahkannya, dalam kegiatan peningkatan wawasan itu, FKPT Kalsel dan FKPT Jabar sepakat saling tukar informasi mengenai berbagai program kegiatan radikalisme dan terorisme.
Usai pertemuan dengan pengurus FKPT Jabar itu, FKPT Kalsel juga melakukan silaturahmi dengan mantan Ketua FKPT Kalsel, Ir Hermansyah Manaf MSi yang saat ini menjabat Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jabar. (*)

Editor: Abadi