Fakta Baru dari Kakek Sayuti, Tak Hanya Ilmu Kebal, Kulit Jenazah Juga Dibakar untuk Pengobatan

Sayuti (65) pelaku pencurian kulit, alis dan kelopak mata di HST saat dibawa petugas Satreskrim Polres HST. (foto : dayat/klikkalsel.com)

BARABAI, Klikkalsel.com – Fakta baru terungkap dari kasus kakek Sayuti. Lelaki paruh baya berusia 65 tahun ini tak hanya mengkaji ilmu kebal dengan melakukan pencurian bagian tubuh jenazah. Baru-baru baru ini diketahui kulit jenazah yang dicurinya juha akan dijadikan pengobatan.

Kejadian yang sempat heboh di Desa Benawa Tengah, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masih terus didalami oleh petugas kepolisian.

Baru-baru ini, hasil pengembangan Polres HST didapatkan informasi bahwa Sayuti tidak hanya menggunakan kulit-kulit tersebut untuk kekebalan saja, melainkan juga turut membakar kulit jenazah untuk melangsungkan pengobatan.

“Kulit tersebut dijadikan untuk pengobatan atau dalam istilah Banjar disebut Penambaan,” kata Kasi Humas Polres HST, AKP Soebagyo, Jumat (15/7/2022).

Ia menjelaskan, teknis penggunaannya apabila ada pasien yang datang untuk minta tolong, kulit-kulit tersebut dibakar, lalu abunya dimasukkan ke kertas rokok dan dimasukkan ke dalam kantong hitam.

“Setelahnya diserahkan kepada pasien yang datang untuk disimpan dalam rumahnya tersebut,” tambahnya.

Terkait pasien yang datang, dari hasil BAP, tersangka menerangkan yang datang merupakan orang jauh dan tidak terlalu dikenal olehnya. Disamping itu, tersangka juga masih terkesan tertutup. Sehingga, masih belum terendus jelas siapa saja pasiennya baik yang dekat maupun yang jauh.

Baca Juga : Viral Kakek Kuliti Jenazah Untuk Ilmu Kebal, Ustadz Muhammad Maulana Al Kelayani : Hukumnya Haram

Baca Juga : Pelaku yang Menguliti Jenazah Kurang Berbaur, Namun Sering Ikut Salat Kifayah

Sebelumnya, Sayuti kepergok Misrah saat melakukan aksinya mencuri alis dan kelopak mata almarhumah SDH di rumah duka. Pelaku dan korban masih satu desa yakni Desa Benawa Tengah, Kecamatan Barabai.

“Pelaku tidak menggali makam, spesialisnya begitu ada melihat bendera kematian di salah satu rumah warga, di pura-pura untuk takziah melayat, membacakan Yasin segala macam dan ketika sepi pelaku baru beraksi menggunakan silet mengambil kulit jenazah,” tambah Soebagiyo.

Sebanyak 88 kulit jenazah telah disita petugas beserta 2 buah silet dan 1 bakul purun sebagai barang bukti dari aksi nyinyir Sayuti yang sudah digelutinya sekitar dua tahun.

Kemudian, terkait kondisi kejiwaan Sayuti, menurut Soebagiyo sementara ini pihaknya masih dalam proses pemeriksaan. Usai itu, baru akan dikonsultasikan ke psikiater.

“Sementara ini masih dalam pemeriksaan. Setelah hasil pemeriksaan selesai akan dikonsultasikan ke psikiater untuk diambil kesimpulannya dari saksi ahli psikiater tersebut. Apakah ada gangguan jiwa atau bagaimana,” tutupnya.(dayat)

Editor : Amran