BANJARMASIN, klikkalsel.com – Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Ahmad Sarwani mengapresiasi langkah cepat Pemprov Kalsel melalui BPBD dalam menyediakan sarana dan prasarana mitigasi gempa, termasuk keberadaan alat WRS (Warning System) di 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Meskipun secara geografis Kalsel tidak rawan gempa vulkanik, karena tidak memiliki gunung api aktif, Sarwani menilai, upaya mitigasi tersebut sangat penting bagi keselamatan masyarakat.
“Kami berharap alat WRS ini dapat berfungsi dengan maksimal, 24 jam penuh, dan mampu mengantisipasi margin error sistem agar informasi kebencanaan dapat sampai ke masyarakat secepatnya,” ujar Sarwani, Selasa (22/1/2025).
Sarwani menambahkan, meskipun Kalsel jarang mengalami gempa besar, beberapa kali getaran gempa, meskipun kecil, dirasakan oleh warga.
Baca Juga : Puluhan Rumah Warga di Kelurahan Pemurus Dalam Terendam Banjir, Sejumlah Warga Mengungsi
Baca Juga : Kondisi Banjir Rob, Dewan Kalsel Minta Dinas terkait Perhatikan Wilayah yang Terdampak
Terlebih lagi, getaran gempa dari daerah lain juga bisa berdampak di Kalsel. Salah satunya adalah peristiwa gempa di Tuban, Jawa Tengah, pada Ramadhan 2024, yang terasa hingga ke wilayah Banua, meskipun hanya berlangsung sebentar, namun cukup membuat bangunan berguncang dan air bergerak.
“Ini bagian dari ikhtiar pemerintah untuk memastikan informasi yang benar dan cepat sampai ke masyarakat, terutama dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ungkapnya.
Selain itu, Sarwani juga menyoroti potensi bahaya yang ditimbulkan oleh patahan sesar aktif di Pegunungan Meratus. Sesar ini membentang sepanjang 105 kilometer dan diperkirakan telah mengalami reaktivasi. Patahan tersebut berpotensi memicu gempa bumi dengan kekuatan hingga 7 magnitudo.
Tak hanya itu, Sarwani juga mengingatkan pentingnya penanganan bencana banjir yang saat ini melanda sejumlah daerah di Kalsel.
Dengan curah hujan yang tinggi akibat cuaca ekstrem, beberapa wilayah seperti Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Hulu Sungai Utara (HSU), Kotabaru, dan Banjarmasin mengalami kenaikan ketinggian air yang signifikan.
Sarwani meminta agar BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) dapat mengoptimalkan distribusi bantuan, termasuk dapur umum, di titik-titik rawan banjir.
“Kami berharap dapur umum bisa segera diaktifkan di titik-titik rawan banjir untuk mengurangi dampak bencana ini,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad