Desa Hantakan di Kabupaten HST Jadi Prioritas Penanggulangan Banjir

BARABAI, klikkalsel.com – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, bersama Forum Komunimasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan peninjauan banjir menggunakan helikopter, Selasa (19/1/2021) siang. Pantauan dari udara, debit air di Hulu Sungai Tengah (HST) berangsur turun.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Mujiyat menuturkan, hanya tersisa 1 daerah di HST yakni Kecamatan Hantakan yang belum tertangani dengan baik.

Sementara titik lain yang terdampak sudah banyak sarana untuk memberikan bantuan ke daerah terpencil.

Dia mengungkapkan, terdapat 34 perahu karet yang diserahkan panglima TNI termasuk dari PT PLN, Bank BRI, dan seluruh lapisan masyarakat.

“Dengan modal 34 perahu karet yang ditangani langsung oleh marinir sebanyak 80 personil dan 11 pasukan katak mampu mempercepat evakuasi tempat yang terisolir,” bebernya.

Pada kunjungan ke daerah banjir tersebut rombongan Forkopimda menyerahkan bantuan berupa 1.000 paket sembako , bantuan dari Presiden RI, Joko Widodo, 1 perahu karet dari BNPB, uang tunai Rp500 juta dari Pemprov Kalsel, dan uang tunai Rp500 juta dari BNPB.

Total bantuan uang tunai Rp1 miliar dialokasikan untuk membuat dan memperbaiki rumah yang hilang dan rusak.

“BNPB juga akan menggelontorkan dana khusus untuk perbaikan rumah, dengan kategori rusak berat sebesar Rp50 juta per rumah per KK. Jika dalam 1 rumah isinya 5 KK, tetap dibantu 1 KK saja. Rumah dengan kondisi rusak sedang dibantu Rp25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta,” bebernya.

Ia menyebut secara luasan Kabupaten Banjar mengalami banjir terparah. Hal itu juga berdasarkan pantauan dari udara yang nampak masih banyak titik terendam di Kabupaten Banjar.

Ia menambahkan, Kabupaten HST memang parah, tetapi air cepat turun hanya 1 titik yang masih tergenang.

“Di Kabupaten Banjar masih tergenang dan dalam waktu lama. Kalau di HST sekarang sudah turun dan tersisa  1 titik yakni di Hantakan. Jadi , perbedaannya mungkin karena alur pembuangannya cepat,” katanya.

Sementara itu, H. Sahbirin Noor, mengajak semua pihak bersatu padu menghadapi musibah bencana banjir yang sedang dialami.

“Alhamdulillah, hari ini  dilakukan secara gotong royong pembersihan sampah yang memang banyak di daerah terdampak banjir. Penanganan pasca banjir ini harus kita tangani bersama,”  ujarnya.

Di tempat yang sama, Danrem 101/Antasari,  Kolonel (Inf) Firmansyah, memastikan bahwa negara hadir di tengah kondisi bencana alam saat ini. Danrem juga menegaskan perekonomian di Kabupaten HST khususnya di Barabai yang terdampak banjir kini telah normal.

Jenderal TNI pangkat bintang satu ini mengatakan bencana banjir sudah bisa ditangani. Pemerintah akan fokus pada dampak lanjutan dan daerah yang menjadi prioritas.

“Mari jangan saling menyalahkan, karena ini kondisi darurat bagaimana sumber daya yang ada kita berikan bantuan. Jika tidak bisa memberikan minimal sumbang saran dan doa. Doa dibutuhkan disamping aksi yang ada. Mari kita saling mendukung, nanti setelah bencana baru kita evaluasi bersama apa kekurangan sehingga bencana tidak terulang,” pungkasnya.(rizqon)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan