DEMA UIN Antasari Banjarmasin, Jalankan Kewajiban Tridharma Perguruan tinggi.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitaa Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) baru baru saja menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan.

Kegiatan tersebut berlangsung selama 11 hari dari 25 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021 kemarin.

“Pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu Progja DEMA UIN Antasari Banjarmasin dari Divisi Sosial Masyarakat Keagamaan dan Divisi Pendidikan keilmuan. Kegiatan ini baru diadakan pada periode ini dan diwajibkan untuk seluruh pengurus DEMA UIN Antasari,” ungkap Muhammad Syahri Husaini Ketua Dema UIN kepada klikkalsel.com, Selasa (5/1/2021).

Pengabdian masyarakat terbagi dalam beberapa bidang sasaran, diantaranya Keagamaan yang mana menerapkan toleransi beragama

“Karena di sana ada 4 agama Islam, Kristen, Hindu, budha,” ucapnya.

Ditambah bidang Pendidikan yang kami fokuskan untuk mengajar anak-anak tentang ilmu umum untuk semua dan agama (khusus Islam).

Dilanjutkan dengan bidang adat seni budaya, di bidang ini kita mengajak masyarakat untuk menggali,meneliti, mengenalkan ke luar tentang adat seni dan budaya.

Serta Bidang pariwisata, yang mana disini masyarakat diberi pelatihan administrasi tentang pengelolaan pariwisata, mulai dari membuat bangunan spot foto, dan beberapa gazebo.

“Itu nanti bisa membantu promosi dan menaikan nilai ekonomi pendapatan masyarakat sekitar,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan, tujuan dari kegiatan tersebut, juga untuk mewujudkan program kerja (Progja) DEMA UIN Antasari Banjarmasin dan sebagai pembelajaran bahwa mahasiswa bagian dari masyarakat, sehingga sudah sepantasnya untuk turun langsung ke lingkungan masyarakat.

“Pengabdian masyarakat juga termasuk kedalam Tri Dharma perguruan tinggi, maka dari itu tugas kita sebagai mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi untuk mewujudkan itu, semoga kegiatan ini terus berkelanjutan untuk periode selanjutnya,” imbuhnya.

Sebab banyak masyarakat di lokasi pengabdian masyarakat tersebut yang tidak pandai membaca dan menulis juga banyak yang tidak paham mengenai Islam.

“Banyak masyarakat yang tidak pandai baca tulis, juga tidak paham Islam. Dengan adanya Pengabdian Masyarakat ini masyarakat dapat memahami apa yang tidak mereka pahami,” jelasnya.

Kendati demikian, Harapannya masyarakat adat pedalaman Khususnya Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan bisa terbantu dan dapat memanfaatkan dari semua sektor dengan kegiatan.

“Juga pemerintah bisa lebih diperhatikan masyarakat disana baik sektor SDM dan pembangunan,” pungkasnya. (airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan