Dari Naiknya Bahan Pokok Hingga Sulitnya Minyak Goreng, Pengamat: Pemerintah Perlu Kerja Keras

Pengamat Ekonomi STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong, Dr. Wahyu Wibowo. MM ketika diwawancarai

TANJUNG, Klikkalsel.com – Kabupaten Tabalong dihadapkan dengan kenaikan berbagai harga bahan pokok hingga sulitnya mencari minyak goreng di masa PPKM Level III, sehingga hal tersebut menjadi cobaan langsung bagi masyarakat beserta pemerintah yang menangani kondisi tersebut.

Diketahui, berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Koperasi UKM Perindag Kabupaten Tabalong sudah terdapat beberapa kenaikan harga menjelang Ramadhan, yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, cabe rawit tiung dan bawang putih.

Kondisi naiknya harga tersebut tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap masyarakat apabila terus mengalami kenaikan, terlebih sekarang Tabalong sedang berada pada PPKM Level III yang membatasi segala aktivitas masyarakat.

Pengamat Ekonomi di STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong, Dr Wahyu Wibowo mangatakan, situasi dan kondisi harga bahan pokok sudah memberikan beban, terlebih warga muslim yang menjelang ramadhan akan terbebani apabila harga bahan pokok naik tidak terkendali, sehingga diharapkan Pemerintah dapat melakukan pengendalian untuk menangani hal tersebut.

Baca Juga : Bahan Pokok Mulai Naik Jelang Ramadhan, TPID Tabalong Sidak Pasar

Baca Juga : Tes PCR dan Antigen Ditiadakan, Kadinkes Tabalong : Minimal Vaksin Dua

“Melalui Dinas Perindag (agar) bisa melakukan pengendalian, sekaligus kontrol terhadap distribusi barang,”ujarnya Kamis, (10/3/2022) di STIT Syekh Muhammad Nafis Tabalong.

Selain adanya kenaikan harga, warga juga harus menghadapi sulit dan mulai langkanya minyak goreng di kawasan pasar atau ritel modern, sehingga kontrol harus terus dilakukan agar tidak terjadi adanya penimbunan minyak goreng.

“Pemerintah Tabalong perlu bekerja keras bagaimana menciptakan kegiatan perekonomian yang padat karya,” tuturnya.

Adapun yang paling merasakan dampak dan pengaruh tersebut adalah masyarakat yang berkecimpung dalam pekerjaan yang tidak menetap.

“Pekerja harian dan pedagang relatif sebagian besar mengalami kondisi yang kurang cukup baik dibanding tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Dilah)

Editor: Siti Nurul