Danrem 101/Antasari Motivasi Pelaku Home Industri Kopi Asli Banua, Antasari Coffee

Abdullah (kaos putih-kiri) dan Kolonel Inf Yudianto Putrajaya (PDH TNI-kanan) melakukan proses penggilingan kopi pengaron. (foto : rizqon/klikkalsel)

MARTAPURA, klikkaksel – Para muda-mudi khususnya pecinta kopi pasti pernah merasakan nikmatnya Antasari Coffee yang tersedia di sebuah tempat nongkrong beralamat di Jalan Lambung Mangkurat (Seberang Bank Indonesia) Banjarmasin Tengah.

Abdullah (kaos putih-kiri) dan Kolonel Inf Yudianto Putrajaya (PDH TNI-kanan) melakukan proses penggilingan kopi pengaron. (foto : istimewa/klikkalsel)

Kali ini, Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya, yang diketahui juga sebagai pecinta kopi untuk menyambangi rumah industri Antasari Coffee, di Jalan Pasar Jati Simpang Ragen Astambul Kabupaten Banjar.

Kedatangan Putra, sapaan akrabnya di lokasi pembuatan Antasari Cofee itu, menyempatkan waktu di sela agenda peninjauan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 102 di Pengaron, Selasa (10/8/2018) 13.00 Wita.

Kolonel Inf Yudianto Putrajaya yang dikenal senang bersosialisasi ini langsung bertatap muka dengan Abdullah, pelaku rumah industri kopi cikal bakal munculnya Antasari Coffee.

Dalam pertemuan ini Putra juga memberikan memotivasi kepada lelaki berusia 60 tahun tersebut untuk terus mengembangkan usaha home industrinya.

“Kita ini hidup gembira saja, jangan dibawa susah. Harus senang sehat, sehingga kita bekerja enak. Tetap semangat untuk berbuat di wilayah bapak, terutama tentang kopi karena bapak punya kemampuan dalam meracik kopi,” kata Danrem memotivasi Abdullah.

Ditemani Abdullah, ia juga menyempatkan melihat dan terlibat langsung proses penggilingan kopi hasil kebun warga setempat.

“Kami sangat berterimaksih banyak atas kunjungan Danrem ke rumah kami dan begitu besar perhatiannya kepada kami untuk memajukan kopi Banua, membantu usaha masyarakat kecil,” sebut Abdullah saat berbincang bersama Kolonel Inf Putrajaya.

Untuk diketahui, kopi pengaron sempat bersinar di bidang pekebunan dan industri kopi Banua pada 1970 silam. Namun, berjalannya waktu petani setempat banting setir ke bidang perkebunan cengkeh dan karet, yang kini juga mulai mengalami penurunan pangsa pasar.

Kemasan modern dari penggilingan kopi tradisional. (foto : istimewa/klikkalsel)

Beranjak dari itu, Korem 101/Antasari merangkul petani dan rumah industri kopi pengaron, agar bangkit kembali dalam usaha perkebunannya.

Salah satu upaya Korem 101/Antasari, untuk membantu perekonomian petani dan rumah industri kopi pengaron, dengan cara turut memasarkan dalam kemasan “modern” ala Antasari Coffe sejak awal 2018 tadi. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan