Curhat Sedih Penderita Tumor Wajah Asal Tabalong Melalui Secarik Kertas, Ini Isinya

Kondisi Tina. (istimewa)
Kondisi Tina. (istimewa)
TANJUNG, klikkalsel.com – Tina (20), Warga Suput, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, telah usai menjalani operasi pertama untuk pembuatan lubang napas dan asupan makanan ke dalam tubuh sempat kehilangan suara untuk berbicara untuk sementara.
Menurut relawan GJB DAI Tabalong, Nani, Mantan Kades Desa Suput Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong mengatakan, Tina yang menderita tumor ganas itu kini sudah menjalani operasi tahap pertama di Rumah Sakit Darmais, Jakarta. Operasi pertama yang dilakukan adalah pembuatan lubang napas dan asupan makanan ke dalam tubuhnya.
Baca juga : Rekor Tercepat, Anak Berusia Empat Tahun di Tabalong Sembuh Covid-19
“Untuk membantu pernapasannya, ada operasi di lehernya. Mungkin efek dari operasi ini sementara, Tina belum bisa mengeluarkan suara untuk berkomunikasi,” jelas Nani.
Tina berusaha untuk berkomunikasi verbal, tapi sayang, tak satu kata pun mampu diucapkannya. Hingga, Tina pun meminjam pulpen dan kertas dengan bahasa isyarat. Dia lantas menulis di selembar kertas.
“Kenapa, gak bisa bicara,” tulis Tina menggunakan pulpen di kertas. Pada kertas lainnya tampak Tina menulis, “Sampai kapan gak bisa bicara?”
Nani, yang sempat menemani Tina di Darmais bersama Hayutun Nufus merasa sedih membaca tulisan Tina. Tetapi dia pun menenangkan Tina, bahwa dirinya bukan tak bisa berbicara.
Hanya saja, karena sedang ada alat bantu napas di lehernya, sementara belum bisa berbicara. Namun itu akan membuatnya lebih nyaman dalam bernapas, terangantan Kades Desa Suput ini.
Sebagaimana diketahui warga Suput Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong yang menderita tumor ganas itu kini sudah menjalani operasi tahap pertama di Rumah Sakit Darmais, Jakarta. Operasi pertama yang dilakukan adalah pembuatan lubang napas dan asupan makanan ke dalam tubuhnya.
Koordinator Gerakan Jumat Berkah Duta Abulyatama Indonesia (GJB – DAI) Tabalong, Erlina Effendi Ilas, mengatakan, Ratina atau Tina sudah menjalani perawatan sekira tiga Minggu lebih di Jakarta dan telah menjalani operasi pertama di RS Darmais.
Saat ini Tina didampingi oleh ibunda saudara lelakinya, Aldi. Relawan DAI yang sebelumnya sempat melakukan pendampingan seperti Nani dan Hayatun Nufus telah ditarik pulang. Hal tersebut karena keluarga Tina dinilai mandiri dalam berhubungan dengan RS Darmais.
“Saya dikirimin struk bukti pendaftaran online oleh Aldi, saudara lelaki Tina. Alhamdulillah Aldi sudah pintar, bisa daftar online. Hari ini dia membawa Tina kontrol ke dokter Rian, spesialis bedah RS Datmais. Alfi juga sudah bisa berbahasa Indonesia,” terang Nani.(arif)
Editor : Amran
Donasi dan informasi dapat mengubungi Duta Abulyatama Indonesia Cabang Tabalong Rek BRI 4595 0203 1645 531
Konfirmasi donasi
Erlian Effendi Ilas telp/wa 085248496989
Dra Hayutun Nufus telp/wa 081349489164

Tinggalkan Balasan