Cegah Banjir Dinas PUPR Banjarbaru Berencana Membuat Aliran Sungai Baru

Kepala Dinas PUPR Kota Banjarbaru dan Kepala Bidang SDA menjelaskan penanganan normalisasi sungai. (foto:nuha/klikkalsel)

BANJARBARU, klikkalsel.com– Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarbaru membuat beberapa pengerjaan dan kajian terkait antisipasi bencana banjir yang terjadi di wilayah Cempaka.

Kepala Dinas PUPR Banjarbaru, Jaya Kresna saat ditemui di kantornya mengatakan, bahwa pada tahun lalu hujan yang tidak begitu besar sudah menyebabkan aliran sungai di Cempaka tidak mampu menampung, sedangkan untuk tahun ini banjir yang terjadi pada tanggal 5 Januari 2020 cepat menghilang.

“Tahun ini ada peningkatan, sungai yang sempat meluap kemarin dan masuk ke pemukiman penduduk pada saat sore harinya sudah habis dalam hitungan jam, jadi bisa dikatakan ada peningkatan yang telah kami lakukan,” ucapnya, Selasa (14/01/2020).

Jaya Kresna menuturkan, telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya banjir. Namun, upaya yang dilakukan belum sepenuhnya berhasil secara maksimal.

“Kita sudah melakukan normalisali aliran sungai, itu terlihat pada saat musim penghujan tahun ini,” ujarnya.

Namun kata dia, ternyata yang dilakukan, normalisasikan tidak mampu menampung debit air yang begitu besar pada saat intensitas curah hujan tinggi, tetapi pada saat hujan yang tidak begitu deras itu masih mampu menampung.

Jaya Kresna juga mengakui, bahwa usaha yang dilakukan Dinas PUPR Banjarbaru hanya mampu mengatasi penampungan aliran air yang tidak terlalu besar dan mengembalikan fungsi saluran tersebut agar lebih baik.

“Usaha yang kita lakukan baru bisa mengatasi untuk menampung aliran air yang tidak terlalu besar. Kemudian mengembalikan fungsi salurannya lebih bagus lagi, itu hasil pengamatan kita kemarin,” ujar Jaya Kresna.

Banjir didaerah Cempaka pada tanggal 05 Januari 2020 kemarin.(foto:nuha/klikkalsel)

Beberapa kendala dihadapi Dinas PUPR Banjarbaru dalam mencegah banjir, termasuk daerah Kertak Baru Cempaka yang aliran sungainya berada diatas pemukiman warga.

Sehingga belum maksimal dalam melebarkannya atau dinormalisasikan, bahkan ada aliran sungai yang telah menghilang.

“Untuk itu kita usahakan semaksimalnya agar ditimbulkan lagi sungai yang hilang itu. Sekarang setelah kita lihat beberapa kendala, kedepan kita akan mencari solusi yang lebih baik. Kita juga berharap jangan sampai sungai itu meluap dan mengakibatkan rumah warga terendam banjir,” jelasnya.

Pendangkalan sungai akibat sedimentasi dari hulu yang langsung masuk ke saluran dan aliran yang terlalu besar ikut masuk juga menjadi kendala tambahan Dinas PUPR Kota Banjarbaru.

Sekarang hal tersebut masuk dalam kajian PUPR, seperti mencari lagi lahan pembuatan embung baru di hulu sungai.

“Ada rencana mencari lahan baru untuk pembuatan embung baru di hulunya sungai. Alternatif lain yang lebih besar untuk membuat aliran sungai baru, membuat sungai buatan atau sodetan,” sebutnya.

Sekarang ditambahkannya, posisi kami mengevaluasi yang ada kemudian membuat alternatif penanganan possible yang kami lakukan, itu yang rencanakan.

Saat ini, pihak PUPR telah melakukan upaya secara langsung dengan menambah kapasitas tampungan embung yang sudah ada agar menjadi lebih besar lagi, hal itu dikarenakan embung yang sudah ada mengalami pendangkalan.(nuha)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan