Buntut Dugaan Jual Tanah Desa, Anaknya Salah Satu Aparat Desa Tidak Berani Sekolah

Muhammad Alfani bersama dengan 2 rekannya saat ditemui awak media di depan ruang penyidik Unit Tipidkor Polres Banjar, Jumat (24/11/2023)(Sumber: Mada Al Madani)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Dugaan kasus penjualan tanah negara oleh oknum Pembakal dan 3 Aparat Desa Mandiangin Timur membuat keluarga pihak yang disangkakan mengalami tekanan batin.

Muhammad Alfani selaku Kepala Lingkungan (Kaling) Desa Mandiangin Timur mengaku keluarganya sangat merasakan tekanan batin oleh masyarakat yang ada di sana.

Bahkan, imbas dari permasalahan tersebut juga dirasakan oleh anaknya yang tidak mau bersekolah karena menjadi bahan bullying oleh teman disekolah.

“Karena berita yang beredar, keluarga ulun (saya, red) dan anak serta bini (istiri, red) ulun semua terkena imbasnya juga. Bahkan anak ulun kada wani (Tidak berani, red) untuk sekolah karena saya disebut penjual gunung, narapidana. Padahal anak tahu apa?,” ucapnya kepada klikkalsel.com, Jumat (24/11/2023) setelah memenuhi panggilan Polres Banjar.

Baca Juga : Pembakal dan 3 Aparat Desa Mandiangin Timur Diperiksa Tipidkor Polres Banjar: Sangkal Jual Tanah Desa

Baca Juga : Bawaslu Kalsel Serahkan Rekomendasi ke Komisi ASN, Sanksi Menanti Kepala Disdikbud Kalsel

Alfani menegaskan, jika permasalah tersebut adalah tentang dirinya dan juga permasalahan dipekerjaannya. Tidak ada sangkut paut dengan keluarga kecilnya.

“Intinya saya akan buktikan jika saya tidak menjual gunung dan tidak bersalah. Makanya saya senang dipanggil ke Polres Banjar, dan saya akan jalani sampai mana saja,” ungkapnya.

Ia juga tidak mengharap masyarakat percaya kepadanya, namun Alfani mengatakan jika memperbaiki nama baiknya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Karena bulu yang sudah ditebar, sulit untuk dikembalikan,” kiasnya.

Namun, ia berharap jangan sampai menyentuh keluarga dan anaknya, karena tidak ada sangkut paut tentang permasalahan yang tengah dijalaninya.

“Tuhan tidak tidur. Karena suatu yang baik berawal dari keburukan,” bebernya

Lelaki yang telah mengabdi sebagai aparat desa selama 8 tahun ini menyangkan, dengan puluhan kali dirinya telah melakukan kebaikan kepada masyarakat, namun dengan permasalahan ini semua itu menjadi sia-sia.

“Saya membantu menyelesaikan masalah dimasyarakat, namun ada masalah ini semua itu tidak menjadi apa-apa,” ucapnya.

Alfani kembali meminta agar keluarganya jangan sampai dilibatkan, bahkan menyerang kesikologis dan membully anaknya. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi