BANJARMASIN, klikkalsel – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalsel berencana menambah kantor BNN di beberapa daerah, khususnya diwilayah Bumi Lambung mangkurat tersebut.
Penambahan kantor itu nantinya akan difungsikan untuk mendapatkan informasi mengenai penyalahgunaan narkoba yang saat ini sudah menjadi musuh dunia.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Pencegahan BNNP Kalsel, Iskandar Adam usai memberikan materi terkait penyalahgunaan narkoba pada Rapat Kerja Daerah DPD Pengajian Al Hidayah bertempat di Aula lantai 4 kantor DPD Partai Golkar Kalsel, Sabtu (17/3/2018).
“Penambahan kantor itu berdasarkan tingkat kerawanan peredaran narkoba di Kalsel. Saya juga sudah bertemu beberapa kepala daerah terkait penambahan kantor, jadi semua tergantung tuan rumah,†ujar Iskandar.
Selain itu ia menilai, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki BNNP sangatlah sedikit. SDM yang sedikit itu menyebabkan BNNP akan membangun gedung kantor badan narkotika terbesar di Indonesia tersebut.
Adapun dari 13 kabupaten/kota yang dimiliki Kalsel, cuma ada 5 kabupaten/kota yang hanya memiliki kantor BNN diantaranya, Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala, Banjarmasin dan Banjarbaru.
“Hulu Sungai Tengah dan Tabalong emang baru saja terbentuk, namun belum berjalan sepenuhnya,” jelasnya. Sebab, ia menerangkan daerah titik rawan yang paling besar peredaran barang haram tersebut terdapat di pelosok desa.
“Contohnya yang baru saja terungkap di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, tertangkap bandar besar,” tuturnya. (baha)
Editor : Amran