Bisnis Narkoba Makin Maju, Negara Rugi Hingga Rp63,1 Triliun

Bisnis narkoba semakin maju, negara mengalami kerugian hingga Rp63,1 Triliun. (foto : wamen/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel– Maraknya peredaran narkoba di Indonesia dibuktikan dengan kerugian Negara hingga Rp63,1 Triliun. Tingginya permintaan barang haram tersebut, juga tidak lepas dari sindikat para bandar yang lebih maju dan licin menjalankan bisnisnya.

Bisnis narkoba semakin maju, negara mengalami kerugian hingga Rp63,1 Triliun. (foto : wamen/klikkalsel)

 

Hal tersebut diungkapkan Kasi Pencegahan BNNP Provinsi Kalsel, Iskandar Adam usai menyapaikan materi dalam Rapat Kerja Daerah DPD Pengajian Al Hidayah di Aula DPD Partai Golkar Kalsel, Sabtu (17/3/2018).

Menurutnya hal ini dapat dilihat dari peningkatan trend sitaan barang bukti yang terus meningkat setiap tahun. “Mereka (bandar narkoba) itu selangkah lebih maju, mereka punya sistem dan jaringan yang luas. Mereka punya duit dan tidak perlu birokrasi dalam penggunaannya,” jelasnya.

Adanya oknum-oknum aparat hukum yang kerap kali melakukan negosiasi hukuman dan memberikan rehab kepada bandar juga membuat pemberantasan narkoba terkesan jalan ditempat.

“Jelas menurut undang-undang bandar itu tidak boleh direhab, tapi menurut penelitian itu terjadi,” ungkapnya.

Selain itu dari data yang dimiliki pihaknya sebanyak 55.590 orang merupakan pengguna narkoba di Kalsel. Sehingga cara yang terbaik dalam melawannya, selain memberantas juga melakukan pencegahan kepada orang-orang yang memang belum pernah mencoba narkoba.

“Kedua kita lakukan pencegahan kepada yang baru coba-coba dan kemudian memberikan rehab kepada yang telah menggunakannya,” ujarnya.

Dengan cara itu menurunya akan mengurangi pengguna yang secara otomatis akan mengurangi peredaran narkoba.(david)

Editor : Amran