Bertahun-tahun Dianak Tirikan, POBSI dan Atlet Biliar Banjarmasin Hanya Pasrah

Salah seorang atlet biliar fokus untuk menyodok bola

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Para atlet Biliar Banjarmasin memiliki waktu beribadah lebih banyak di bulan Ramadan 1443 H ini. Meski mereka harus fokus menatap Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 di HSS.

Para atlet andalan Banjarmasin ini sementara selama bulan Ramadan menghentikan aktifitas latihannya, lantaran di terbitkannya surat edaran (SE) Forkopimda nomor 300/461-Bakesbangpol/2022 tentang Kegiatan Masyarakat Level III Pada Bulan Ramadan 1443 H / 2022 M.

Berkaitan dengan terhentinya aktifitas latihan para atlet Biliar selama ramadan ini, sedangkan para atlet tersebut harus fokus mempersiapkan diri untuk ajang Porprov 2022 mendatang.

Disampaikan Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Banjarmasin, Syamsul Ma’rif bahwa selama ramadan ini atletnya lebih banyak beribadah karena rumah biliar harus ditutup.

“Mereka fokus beribadah saja sambil berdoa mudahan dapat hasil terbaik,” tuturnya, Rabu (6/4/2022).

Padahal menurut Syamsul pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan usulan agar Biliar dikeluarkan dari kategori tempat hiburan malam (THM) tetapi difokuskan sebagai olahraga.

“Kami sudah bertemu dengan Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata, dan berharap beliau mau memahami, tapi nyatanya Pemko malah mengajak instansi lain untuk mengeluarkan edaran ramadan,” ungkapnya.

“Padahal dengan dikeluarkan perwali yang mengatur rumah biliar selama ramadan. Itu sudah cukup membantu,” tambahnya.

Baca Juga : Bulan Ramadhan, THM dan Rumah Bilyard Diminta Tutup

Baca Juga : Ruangan Lapuk dan Berbulan-bulan Digenangi Air, Kondisi SDN 3 Sungai Buluh Sangat Memprihatinkan

Meski demikian menurutnya entah karena keterbatasan ilmu atau pengetahuan atau pura-pura tidak tahu dan agar mendapat PAD lebih besar maka pihak Pemko dan DPRD Kota Banjarmasin memasukan rumah biliar disama ratakan masuk ke perda THM.

“Seharusnya di perda itu ada pemilahan mana rumah atlit dan mana rumah hiburan. Jangan dipukul rata,” ungkapnya.

Ketika pihak POBSI juga meminta fasilitas untuk pemusatan atlet biliar di Banjarmasin, rupanya hingga sampai saat ini Pemko Banjarmasin masih tidak mampu menyediakan fasilitas tersebut.

“Pemko rasanya berat mampu menyediakan fasilitas atlit biliar yang khusus, karena biayanya sangat besar. Nah disitulah peran rumah biliar dalam membantu POBSI membina atlitnya,” cetusnya.

Guna meminta rekomendasi pengkategorian rumah biliar sebagai pemusatan atlet dan sebagai tempat hiburan pihak POBSI sudah mengupayakan hingga bertahun-tahun.

“Labih 5 tahun kami bajuang, sampai ini tidak ada hasilnya. Kami setiap tahun bertemu dengan para pejabat pemko dan juga pernah ke DPRD Kota Banjarmasin tapi hasilnya ya tatap di tutup jua karena masih masuk ke perda THM,” bebernya.

“Itu artinya Pemko culas. Atlet diminta beprestasi dan sudah dibuktikan tapi Pemko tidak ada itikad baik untuk merubah Perda. Walikota Banjarmasin pun sudah beejanji bahwa Ramadan ini mau merubah Perda THM itu. Kami hanya berharap mudahan tidak ada titipan atau pesanan pasal alias mudahan tidak ada pasal selundupan,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran