Bangunan Ikon Ketupat Roboh, Ketua Fraksi PAN DPRD Sindir Pemko Dengan Ucapan Syukur

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Robohnya ikon Ketupat di Kawasan Kampung Ketupat, Kelurahan Sungai Baru Kecamatan Banjarmasin Tengah mulai menuai komentar banyak pihak, kali ini dari anggota DPRD.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPRD Kota Banjarmasin, Faisal Hariyadi menyampaikan kalimat pertama yang diucapkan ketua fraksi PAN DPRD kota Banjarmasin, ialah Alhamdulillah.

“Alhamdulillah, bangunan itu roboh sebelum sempat dioperasionalkan oleh Pemko Banjarmasin, sehingga otomatis tidak ada korban jiwa dan kerugian materil masyarakat umum pada musibah itu,” ujarnya kepada klikkalsel.com, Kamis (17/11/2022).

Ucapan syukur yang ia lontarkan tersebut bukan tanpa alasan. Karena apabila kejadian terjadi setelah kawasan tersebut di operasionalkan, bisa saja akan timbul korban jiwa.

“Kita bersyukur robohnya sekarang, coba pada saat sudah operasional. Mungkin bisa saja akan memakan korban dan lainnya,” ucap Faisal.

Baca Juga : Bangunan Ikon Ketupat Roboh, Warga Nilai Kontruksi Sangat Tidak Sesuai

Baca Juga : Bangunan Ikon Ketupat di Sungai Baru Roboh Diterpa Angin Kencang

Kemudian ucapan syukur yang kedua dikatakannya dari kejadian robohnya ikon ketupat ini, agar bisa menjadi pembelajaran dan meminta Pemko Banjarmasin meminta pihak ketiga dalam proyek ini yakni PT. Juru Supervisi Indonesia agar lebih mematangkan lagi struktur bangunan.

“Pengerjaan harus lebih baik lagi sehingga bisa lebih tahan akan kondisi cuaca yang seperti sekarang ini,” terangnya.

Disinggung berapa besaran APBD untuk membangun ini, Faisal mengatakan bahwa proyek ini bukan berasal dari APBD Banjarmasin.

Bahkan menurutnya secara kelembagaan pihak Pemko Banjarmasin belum pernah menyampaikan prihal kerjasama dengan pihak ketiga ini ke DPRD Banjarmasin.

“Saya pribadi tahunya dari mulut ke mulut bahwa ada pihak ketiga yang membangun. Dengan pola apa? Dan bagaimananya? Saya juga tidak mengetahuinya,” tuturnya.

“Malah saya tahunya dari beberapa masyarakat setempat yang sempat menolak tentang proyek tersebut dan mediasi kepada Pemko Banjarmasin,” sambungnya.

Apabila bangunan yang roboh tersebut kembali dikerjakan, ia berharap agar Pemko Banjarmasin bisa lebih melihat segi keamanan bangunan dibandingkan segi estetika.

“Bangunan itu kan dibangun di pinggir sungai, sangat rawan terpaan angin ekstrem,” jelasnya.

“Dan yang terpenting Pemko lebih terbuka prihal perjanjian dengan pihak ketiga. Jangan sampai terulang kesalahan yang dulu-dulu yang mana isi perjanjian dengan pihak ketiga, bisa membuat kerugian pada Pemko, yang notabene merugikan masyarakat Banjarmasin,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran