Angka DBD di Banjarmasin Mencapai 60 Kasus Meninggal Dunia 2 Orang

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD) (foto:net)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kasus Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin meningkat dibandingkan tahun 2021. Saat ini sudah terdata sebanyak 60 kasus.

Peningkatan angka kasus tersebut juga termasuk dengan angka kematian yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti.

Dari data yang terhimpun, bahwa pada tahun 2021 angka kasus DBD hanya tercatat sebanyak 11 kasus dan tidak ada korban meninggal karena penyakit ini.

Namun di tahun 2022 ini hingga pertengahan desember sudah tercatat sebanyak 60 kasus dengan angka kematian 2 kasus.

Dikatakan kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, bahwa rata-rata orang yang terserang DBD ini merupakan anak-anak dari usia 5 hingga 15 tahun.

Baca Juga : Kasus DBD di Banjarmasin Terus Meningkat

Baca Juga : Dinkes Catat 34 Kasus DBD Selama Bulan Juli, Upaya Pencegahan Dikeluhkan Warga

Bahkan total kasus yang menyerang anak-anak terdata sebanyak 27 kasus, disusul orang dewasa.

“Memang berdasarkan data yang ada, sudah ada puluhan kasus terjadi di 2022 dan ada dua kasus meninggal,” ucapnya.

Melihat peningkatan itu, ia pun mengimbau masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk dilingkungan masing-masing.

Tak hanya itu, ia pun meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari penyakit DBD ini.

Salah satu caranya yakni dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing, yang dikenal dengan 5M.

“Dan tidur menggunakan kelambu, dan apabila bergadang dan berada di luar rumah gunakan lotion anti nyamuk,” bebernya.

Lantas apakah Dinkes akan melakukan fogging untuk memberantas sarang nyamuk di kawasan tempat warga yang terserang DBD?

Berkaitan hal itu Ramadhan mengakui belum akan melakukan tindakan fogging tersebut. “Itu opsi terakhir kita nanti,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran