Akhiri Tugas Lebih Cepat, Bupati Tabalong : Saya Pamit Diri dan Terimakasih

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani ketika memberikan sambutan dalam pelantikan dan rapat kerja PDM

TANJUNG, Klikkalsel.com – Bupati Kabupaten Tabalong, Anang Syakhfiani berpamit diri karena akan memasuki fase akhir masa tugasnya sebagai Bupati. Masa bakti tugasnya akan berkahir dalam dua setengah bulan lebih cepat, yakni 31 Desember 2023.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani ketika memberikan sambutan dalam pelantikan dan rapat kerja Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Tabalong di Aula Jenderal Soedirman Sekolah Alam Muhammadiyah Tabalong (SAMTA), Sabtu (29/7/2023).

“Insya Allah 31 Desember dua setengah bulan lebih cepat saya akan mengakhiri masa jabatan sebagai bupati Tabalong. Dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada warga Muhammadiyah yang selama telah mendampingi saya, memberikan nasehat, mengingatkan sehingga Tabalong yang dulu berada di belakang kini sudah terlihat didepan,” jelas Anang Syakhfiani.

Anang Syakhfiani mengatakan kemajuan yang berhasil yang diwujdukan selama menjadi bupati agar terus berlanjut oleh bupati kemudian tanpa perlu ada keharusan melanjutkan program bupati lama, namun yang lebih penting bagaimana bupati yang baru nanti akan membuat keberhasilan – keberhasilan baru.

“Bupati baru nanti tak mesti harus melanjutkan program bupati lama, itu menurut saya tidak penting, tapi yang lebih penting bupati baru dapat membuat keberhasilan – keberhasilan baru. Silakan lakukan perubahan program tetapi tetap mengacu kepada rencana pembanhunan jangka Panjang daerah,” ujarnya.

Baca Juga : Pemkab Tabalong Teken MoU Dengan Politeknik Negeri Banjarmasin

Baca Juga : BNNK Tabalong Ringkus Dua Residivis, Transaksi Narkoba Terang-Terangan

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Prof Dr Ridhanahni Fidzi, menegaskan kepada warga persyarikatan Muhammadiyah untuk taat asas dalam mengemban tugas-tugas organisasi. Sebagai PDM diembankan kepadanya perbantuan untuk mendukung tugas – tugas PWM dengan tidak melampaui kewenangannya.

“Sebagai sebuah organisasi harus berkomitmen untuk bertaat asas. Kita sudah memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, kaidah dan pedoman, maka tidak boleh keluar dari itu,” pesan Prof Dr Ridhahani.

Pria kelahiran Kelua, Tabalong tersebut meminta kepada warga persyarikatan agar menjadikan iman sebagai landasan dalam kehidupan. Hal itu menjadi penting agar perbuatan tidak bertentangan dengan nilai agama sekalipun perbuatan itu tidak diketahui oleh orang lain. Tak kalah penting adalah, dia meminta agar menjadikan hidup sebagai pengabdian kepada Allah karena tugas pokok manusia adalah beribadah.

“Hidup ini adalah pengabdian untuk beribadah kepada Allah, karena tugas pokok hidup ini adalah untuk beribadah. Tidak Allah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah,” ujarnya. (dilah/adv)

Editor: Abadi