JAKARTA, klikkalsel.com – Intensitas hujan yang meningkat di akhir tahun perlu diwaspadai oleh masyarakat yang mengandalkan sepeda motor sebagai alat mobilitas sehari-hari. Pasalnya, selain permukaan jalan yang lebih licin akibat basah, hujan dengan intensitas tinggi juga kerap membuat beberapa jalan yang dilewati tergenang air atau banjir. Kondisi jalan yang banjir sebetulnya sangat tidak disarankan untuk dilewati, karena selain berbahaya bagi keselamatan pengendara, air yang merendam sepeda motor juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada komponen kendaraan.
Meskipun beresiko, namun tidak sedikit pengguna sepeda motor yang tetap nekat menerobos banjir hingga menyebabkan motor mengalami malfungsi atau bahkan mati mesin. Jika sudah seperti itu, maka pengendara perlu melakukan penanganan yang tepat terhadap motor, agar kondisinya tidak menjadi lebih parah dan memakan biaya perbaikan yang jauh lebih mahal.
“Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, menuntut pengguna sepeda motor untuk meningkatkan kewaspadaanya saat berkendara. Terutama, dalam hal memilih rute jalan yang bebas dari genangan air dan banjir. Namun, jika sudah terlanjur menerabas banjir dan motor mengalami kendala seperti mati mesin atau tidak berfungsi normal, maka sebaiknya konsumen membekali diri dengan pemahaman teknis mengenai cara penanganan motor yang tepat sebelum kemudian dibawa ke bengkel resmi untuk dilakukan service perbaikan. Menjawab kebutuhan itu, Yamaha pun ingin membagikan tips, terkait hal apa saja yang harus dilakukan ketika motor bermasalah pasca menerjang banjir,” ungkap Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Berikut adalah tips dari Yamaha terkait tata cara menangani sepeda motor yang rusak atau mati mesin akibat menerabas banjir.
1. Jangan Langsung Menghidupkan Mesin Motor
Ketika mesin motor mati setelah menerabas banjir, pengguna sepeda motor sangat tidak disarankan untuk memaksa menyalakannya. Hal tersebut dikarenakan adanya potensi air masuk ke dalam mesin yang bisa menyebabkan kerusakan komponen utama di ruang bakar, seperti stang piston yang membengkok, piston rusak, dan crankcase pecah atau retak akibat water hammer.
Secara teknis, water hammer sendiri bisa terjadi akibat adanya air yang terjebak di dalam ruang bakar saat mesin melakukan kompresi. Air yang terjebak, akan memberikan tekanan berlebih ke sekeliling ruang bakar dan mendorongnya. Hal inilah yang menjadi penyebab komponen-komponen lain bisa mengalami kerusakan.
Selain itu, masalah-masalah seperti konsleting pada kelistrikan juga bisa muncul. Oleh sebab itu, pengguna sepeda motor sebaiknya menepi ditempat yang aman dan melakukan pengecekan terlebih dahulu pada beberapa komponen kelistrikan motor sebelum benar-benar menyalakan mesin.
2. Cek Selang Indikator pada CVT
Untuk pengendara sepeda motor berjenis skuter matik (skutik), cara termudah melakukan pengecekan apakah mesin motor kemasukan air adalah dengan melihat selang indikator berwarna transparan yang terletak dibawah CVT. Jika di dalam selang terdapat air yang mengendap, artinya kemungkinan besar ada air yang masuk kedalam mesin sehingga perlu dikeluarkan.
Cara untuk mengeluarkannya bisa dengan melepas selang tersebut, lalu parkirkan motor dengan standard tengah (main stand) dan tekan bagian behel belakang motor kebawah hingga posisi ban depan motor terangkat, agar air yang ada di dalam mesin akan mengalir keluar.
Setelah semua air dirasa sudah keluar, tutup kembali lubang dengan selang indikator dan nyalakan mesin. Selanjutnya mainkan gas secara perlahan (low rpm), jika V-belt di CVT tidak selip yang ditandai dengan ban belakang berputar, artinya motor sudah bisa dipakai jalan kembali. Namun untuk memastikannya, segera bawa motor ke bengkel terdekat untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
3. Cek Pengapian Busi
Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan setelah motor melewati banjir adalah busi. Karena ketika busi dalam keadaan basah, maka komponen yang satu ini tidak bisa melakukan fungsinya untuk menghasilkan percikan api, yang dipakai untuk proses pembakaran di ruang bakar. Jadi, setelah menerobos banjir, sebaiknya buka cap busi berserta businya lalu bersihkan dan keringkan dengan menggunakan lap atau kain.
4. Cek Kondisi Oli
Oli mesin juga menjadi salah satu komponen penting, yang tidak boleh luput dari pengecekan. Biasanya, ketika bagian dalam mesin sudah terkontaminasi air, maka oli akan menjadi encer dan warnanya terlihat kecoklatan atau keabu-abuan seperti susu (milky). Jika sudah seperti itu, maka pengguna sepeda motor dilarang menyalakan mesin karena beresiko terjadinya water hammer.
Langkah yang paling tepat adalah mencari bengkel terdekat untuk menguras oli motor dan menggantinya dengan yang baru. Adapun cara untuk mengecek kondisi oli sangat mudah, cukup dengan memanfaatkan deep stick yang menyatu pada tutup oli mesin.
5. Bawa ke Bengkel Terdekat
Jika kerusakan yang terjadi pada motor dirasa cukup parah selepas melewati banjir dan tidak bisa ditangani secara mandiri, maka sebaiknya segera bawa motor ke bengkel terdekat untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Bagi konsumen sepeda motor Yamaha, dapat memanfaatkan aplikasi My Yamaha Motor yang memiliki fitur Informasi Dealer. Melalui fitur ini, konsumen dapat dengan mudah mencari lokasi dealer terdekat, termasuk info terkait layanan Service Kunjung Yamaha (SKY) yang dapat dipesan dengan sambungan telfon.
6. Cuci & Lumasi Komponen Motor
Motor yang menerabas banjir biasanya menjadi kotor sehingga rawan berkarat. Oleh sebab itu, baiknya segera mencuci motor yang telah digunakan dan beri pelumas pada bagian yang rawan berkarat, seperti standard samping dan tengah, footstep, serta kaki-kaki motor.
Demikian tips dari Yamaha bagi para pengguna sepeda motor, namun perlu diingat, pilihan yang terbaik adalah tetap menghindari jalan yang tergenang banjir. Namun jika memang terpaksa harus melewatinya, pastikan tinggi air tidak melebihi lubang knalpot dan filter udara untuk menghindari masuknya air ke dalam mesin.(adv/ganang)
Editor : Amran