Banjir Surut, Harga Cabai Malah ‘Pasang’, Ini Penjelasan Dinas Perdagangan!

Banjir Surut, Harga Cabai Malah 'Pasang', Ini Penjelasan Dinas Perdagangan!

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Meskipun banjir disejumlah kabupaten berangsur surut, namun harga cabai tetap ‘pasang ‘. Bahkan harganya kini mencapai Rp130 ribu hingga Rp150 ribu.

Kadis Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani saat dikonfirmasi Jumat (5/3/2021) tak menampik tentang kondisi tersebut.

Dikatakannya, semua jenis cabai mengalami kenaikan sejak awal Desember 2020 lalu, namun kenaikan tersebut merata di sejumlah daerah. Hal itu dipicu karena intensitas hujan masih tinggi.

“Tapi tidak semua jenis cabai yang mengalami kenaikan sejak awal Februari ada beberapa jenis cabai yang mengalami penurunan, yaitu cabai merah besar dan cabai keriting,”katanya.

Seperti cabai keriting yang semula ujarnya per kilonya mencapai Rp 70 ribuan, sekarang sudah turun ke Rp 35 ribu sampai dengan Rp 40 ribuan, sedangkan cabai rawit hijau yang semua sekitar Rp 45 ribu sekarang menjadi Rp 30 ribu sampai dengan Rp 35 ribu.

Penurunan tersebut ujarnya disebabkan beberapa hal, salah satunya walaupun saat Kalsel dilanda banjir, tapi di daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi sedang musim panen, maka pasokan Kalsel dari daerah tersebut lancar sehingga harganya bisa turun signifikan.

“Yang mengalami kenaikan cabai rawit Banjar atau cabai rawit lokal, dimana pada Desember hingga kini harganya masih mahal hingga mencapai Rp 110 ribu sampai dengan Rp 130 ribu per kilogram,”ucapnya.

Kenaikan tersebut diakibatkan curah hujan yang tinggi, bahkan banjir dibeberapa sentra produksi cabai di Kalsel membuat rata-rata petani cabai gagal panen cabai rawit khas Kalsel, sebab banyak lahan garapannya terendam.