20 persen Wilayah Batola Terendam Banjir, Wakil Bupati Minta Warga Tabah dan Sabar

MARABAHAN, klikkalsel.com – Genangan air yang cukup dalam di sejumlah wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola), membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bergerak cepat mendirikan Posko dan dapur umum di beberapa titik banjir.

Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor mengatakan, saat ini kondisi banjir sudah mengepung kurang lebih 20 persen menggenangi wilayah Kabupaten Batola. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Mandastana, Alalak dan Jejangkit.

“Sudah 20 persen wilayah kami dilanda banjir, sebagian besarnya di Kecamatan Mandastana, Alalak dan Jejangkit,” kata Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor saat ditemui klikkalsel.com di posko induk Kecamatan Mandastana, Rabu (20/1/2021).

Dari tiga kecamatan tersebut, dirincikan hanya terdapat beberapa desa yang terdampak. Diantaranya 7 desa di Kecamatan Jejangkit, 14 desa di Kecamatan Mandastana, dan Kecamatan Alalak kurang lebih 7 desa yang terdampak banjir.

“Jadi ada sekitar 28 Desa yang terdampak banjir dari 3 kecamatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, dari 28 desa yang berasal di 3 kecamatan tersebut terdapat kurang lebih 13 ribu Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terendam.

Oleh sebab itu, sejak Kamis 14 Januari kemarin, Pemkab menetapkan Batola berstatus tanggap darurat.

“Sejak itu, kita membangun posko induk di Kecamatan Mandastana yang juga sekaligus sebagai dapur umum sebagai pusat titik penyaluran bantuan ke seluruh Kecamatan yang terdampak banjir di kabupaten Batola,” jelasnya.

Pantauan ketinggian banjir oleh Pemkab Batola air, sudah setinggi dada orang dewasa dan hingga saat ini belum ada tanda tanda penurunan debit air yang merendam beberapa rumah warga.

Untuk itu, H Rahmadian Noor sudah menginstruksikan pihaknya untuk melakukan evakuasi terhadap sebagian warga di daerah Mandastana, Jejangkit dan sebagian Alalak yang terdampak banjir.

Serta pihaknya sudah menyiapkan titik-titik untuk lokasi warga yang dievakuasi di bawa ke kecamatan terdekat yang tidak terdampak banjir, seperti daerah Bakumpai, Rantau Badauh, Cirebon dan Kecamatan Alalak

“Karena tidak semua kecamtan alalak terendah dan masih ada beberapa daerah bisa dijadikan tempat mengungsi warga yang terdampak banjir,” tuturnya.

Selain itu, ia mengungkapkan selain beberapa kecamatan yang disebutkan tadi menjadi lokasi pengungsian dan posko korban banjir juga terdapat warga mengungsi di posko daerah Anjir Pasar dan Anjir Muara.

“Alhamdulilah, bantuan dari berbagai pelosok terus mengalir ke wilayah kami, saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada para dermawan yang mau membantu kabupaten batola,” tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada seluruh Camat dan Kepala Desa serta Kepala Dinas untuk menggalang bantuan di tempat masing-masing.

“Bantuan tersebut juga sudah kita salurkan langsung ke tempat tempat yang memerlukan,” ungkapnya.

Selain di Daerah mandastana sebagai posko induk, Pemkab juga menginstruksikan Camat setempat untuk membuka dapur umum dan posko di wilayahnya masing masing.

“Jadi selain bahan pokok makanannya yang kita kirim dari sini sebagian masyarakat masyarakat disana juga gotong royong membantu pengungsi,” ujar Wakil Bupati Batola yang juga bertugas sebagai kepala operasi penanganan banjir di Batola.

Dengan demikian ia berharap banjir yang merendam sejumlah wilayah di Batola bisa lekas berakhir,

“juga berharap agar masyarakat tetap tabah dan sabar atas terjadinya bencana yang kita bila ujian maha kuasa, mudah-mudahan setelah ini kita yakin bersama bahwa setiap kejadian dan musibah setelahnya selalu memberikan hikmah,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan