Religi  

10 Malam Terakhir Ramadan Banyak Jemaah Beriktikaf di Masjid Jami Banjarmasin

Suasana malam 21 Ramadan 1444H banyak jemaah yang beriktikaf di Mesjid Jami Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Iktikaf di tempat ibadah merupakan kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan para umat muslim di dunia pada bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan malam lailatul qadar yang diyakini umat muslim adalah malam penuh berkah dan kemuliaan atau malam lebih baik dari seribu bulan serta bertabur keistimewaan.

Kegiatan itu juga bisa didapati di Kota Banjarmasin. Bahkan hampir setiap mushola hingga masjid besar di kawasan Banjarmasin pada malam 10 terakhir bulan Ramadan banyak diisi oleh para jemaah.

Diantaranya, Masjid Jami Kota Banjarmasin. banyak jemaah yang berdatangan ke mesjid untuk membaca Al-Quran, berzikir, salat sunnah hingga salat qiyamul lail.

Dikatakan Gian, salah satu relawan keamanan di Masjid Jami Banjarmasin, pada momen tersebut jemaah mulai ramai berdatangan sejak malam ke 20 Ramadan kemarin.

Baca Juga : Luncurkan Program Jumat Berkah, PLN Berbagi Kebahagiaan Ramadan di Banjarbaru

Baca Juga : Camat dan Kades Kusan Hulu Gelar Pasar Murah Ramadan

“Tapi malam ini, 21 Ramadan jemaah datang semakin banyak, mungkin karena malam ganjil, karena setiap malam ganjil pasti ramai,” ujarnya, Rabu (12/4/2023).

Jemaah ini, kata Gian mulai berdatangan dari pukul 00.00 Wita dan mulai membludak pukul 00.30 Wita dan diprediksi akan selalu banyak pada malam-malam ganjil hingga menjelang Idul Fitri 1444 H.

Di Masjid Jami Banjarmasin, kegiatan menghidupkan 10 malam terakhir di bulan Ramadan itu, tahun ini diketahui dipimpin langsung oleh KH Muhammad Rasyid Ridho (Guru Rasyid) hingga akhir Ramadan.

“Mulainya biasanya dari pukul 00.30 Wita hingga 3.00 Wita. Bahkan ada juga jemaah yang bertahan sampai sahur,” tuturnya.

Selain Masjid Jami Banjarmasin, pantauan klikkalsel.com jemaah juga banyak yang melakukan kegiatan iktikaf tersebut di tempat lain, seperti Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan Masjid Hasanuddin Madjedi Kayutangi. (airlangga)

Editor: Abadi