YKI dan Biofarma Kenalkan Metode Deteksi Dini Kanker Serviks yang Mudah dan Nyaman

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina saat membuka sosialisasi metode diteksi dini kanker serviks

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Banjarmasin menggelar sosialisasi upaya diteksi dini terhadap kanker serviks. Metode tes yang disosialisasikan ini lebih mudah dan nyaman.

Dalam kesempatan sosialisasi tersebut, turut berhadir Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode Human Papillomavirus (HPV) DNA Sampel Urine dan pentingnya Imunisasi HPV.

Diketahui kanker serviks merupakan jenis kanker yang menyerang serviks (leher rahim) disebabkan oleh infeksi virus HPV. Dimana kanker tersebut menempati urutan ke 4 sebagai kanker yang berbahaya bagi wanita secara global.

Ibnu Sina pun mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang telah terjalin antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin bersama dengan YKI Banjarmasin dan PT Bio Farma dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Ia menyebutkan, kanker serviks merupakan sebuah momok bagi perempuan pada umumnya. Yang mana ujarnya, kanker tersebut menempati urutan ke 2 sebagai kanker paling berbahaya setelah kanker Payudara di Indonesia.

Terlebih, menurutnya angka kesadaran wanita tentang betapa pentingnya melakukan skrining atau deteksi kanker serviks di Indonesia terbilang masih rendah.

Baca Juga  : Turunkan Stunting Jadi 18 Persen, Gubernur Kalsel Diganjar Penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden

Baca Juga : Dinkes Banjarmasin Diminta Waspada Kasus DBD

Hal itu dikarenakan, metode yang biasa dipakai untuk mendeteksi kanker rahim secara dini yakni metode Inspeksi Visual Asam Asetat atau IVA dirasa kurang nyaman bagi kebanyakan wanita.

“Ini kan biasanya terjadi pada perempuan dan ibaratnya merupakan The Silent Killer nomor 2 se Indonesia setelah kanker Payudara,” ujarnya, Kamis (10/8/2023) usai membuka kegiatan sosialisasi.

Sehingga dengan hadirnya metode HPV DNA yang cukup hanya dengan menggunakan sampel urine dinilai sangat membantu dan dapat mendorong perempuan perempuan di Indonesia agar mau rutin memeriksakan diri secara dini.

“Ini hampir sama seperti tes darah, kolesterol dan sejenisnya jadi sangat membantu,” ungkapnya.

Dengan metode yang baru, Ibnu berharap agar penanganan terhadap kanker serviks akan lebih optimal ke depan.

“Kalo memang seseorang ada potensi untuk kanker serviks akan lebih mudah dideteksi sejak dini dengan metode ini, akan lebih mudah dalam penanganan, sehingga kemudian bisa lebih sehat,” bebernya.

“Karena stadium lanjut itu yang sangat susah untuk disembuhkan, jadi saya kira ini sangat penting untuk kesehatan ibu dan remaja putri,” lanjutnya.

Dari informasi yang dihimpun, rupanya sudah ada sebanyak 24 Kota di Indonesia yang menerapkan metode tersebut, dimana Kota Banjarmasin dalam waktu dekat akan menyusul.

Sementara itu, Kepala Departemen Pemasaran Biofarma, Dimas Dwi Aditya mengatakan bahwa Kanker serviks ini penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi perempuan di seluruh Indonesia

“Kami mengharapkan setelah sosialisasi ini berakhir fasilitas kesehatan baik swasta maupun pemerintah di Banjarmasin dapat menyediakan deteksi kanker serviks dini,” terangnya.

Menurutnya metode kanker serviks dini yang disosialisasikan ini hanya menggunakan urine saja yang di beri nama dengan metode “urine sampel”

“Hasil dari deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan metode urine sampel ini akan dapat dilihat 1 kali 24 jam setelah pemeriksaan,” tuturnya.

Ia juga menambahkan, untuk persyaratan awal nya tetap sama dengan pemeriksaan kanker serviks mengunakan metode IVA test.

“Untuk persyaratan nya tidak berubah dengan menggunakan metode IVA test, karna persyaratan itu untuk hasil yang lebih maksimal,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran